ANTARAJAWABARAT.com,16/3 - Empat orang mahasiswa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Bandung, melakukan aksi tidur di depan jalan masuk menuju Gedung Sate Bandung, Jumat, sebagai bentuk penolakannya terhadap rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Aksi teman-teman kami ini merupakan bentuk simbolis kami yang menolak kenaikan harga BBM," kata Ketua DPC GMNI Cabang Bandung Helmud Hector, disela-sela aksinya.
Akibat aksi tidur empat mahasiswa yang dilumuri cat hitam dan merah di tengah jalan tersebut, polisi menutup arus lalu lintas di depan Gedung Sate Bandung, dari arah Masjid Pusdai Jabar dan pertigaan Jalan Trunojoyo-Diponegoro Kota Bandung.
Menurut Helmud, kebijakan menaikan harga BBM merupakan bentuk pelanggaran terhadap UUD 45 khususnya pasal 33.
"Kita menolak keras terhadap kebijakan ini karena itu bentuk pelanggaran konsitusi khususnya pasal 33," ujar Helmud.
Ia menambahkan, jika harga BBM dinaikan maka hal tersebut akan menyebabkan efek sistematis lainnya terhadap sektor lain seperti naiknya harga beberapa kebutuhan bahan pokok.
"BBM belum naik, baru rencana saja harga sayur-mayur di Jatim sudah naik," katanya.
Dalam aksinya para mahasiswa membawa sebuah gerobak sampah dan beberapa spanduk putih bertuliskan "Tolak Kenaikan BBM dan TDL". ***1***
Ajat S
