Euro turun 1,1 persen menjadi 1,11465 dolar dan 1,1 persen menjadi 128,785 yen, sedangkan dolar Australia dan Selandia Baru yang sensitif terhadap risiko masing-masing merosot 0,78 persen dan 0,88 persen.
Rubel menukik sebanyak 29,67 persen ke rekor terendah 119,5 per dolar.
Baca juga: Harga minyak melonjak karena peringatan nuklir Rusia saat sanksi meningkat
Emas naik lebih dari 1,0 persen menjadi sekitar 1.909 dolar AS karena permintaan untuk aset teraman.
"Volatilitas ini akan berlangsung untuk sementara waktu, sampai debu mereda," kata Shane Oliver, kepala ekonom di AMP Capital.
Sementara itu, "pasar akan berayun dari headline ke headline," katanya.