Bandung (ANTARA) - Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto meminta masyarakat agar tidak panik di tengah situasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron.
Menurutnya melonjaknya kasus COVID-19 yang saat ini terjadi ialah akibat dari penyebaran varian Omicron. Untuk itu, ia meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan.
Baca juga: Kenaikan kasus COVID-19 akibat Omicron bisa lebih tinggi dari Delta, sebut Menkes
"Laksanakan protokol kesehatan ketat. Jangan pernah lepas masker, hindari kerumunan, cuci tangan," kata Arief, saat meninjau vaksinasi di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Arief menyebut penyebaran omicron yang saat ini terjadi cukup membuat peningkatan kasus menjadi tinggi di sejumlah daerah, seperti di kawasan Jakarta, Bandung Raya dan Bali.
Meski kini kasus COVID-19 sedang melonjak, ia meminta masyarakat segera mengikuti vaksinasi dosis ketiga bagi yang belum.
"Yang belum vaksin segera vaksin, yang belum booster segera datang tempat vaksin yang sudah dipersiapkan," kata dia.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar segera melakukan isolasi mandiri apabila terindikasi mengalami COVID-19. Hal itu, kata dia, diperlukan untuk mencegah adanya penularan lebih luas.
"Lakukan isolasi, bisa terpusat, tapi kalau gejala ringan bisa isolasi mandiri dengan pengawasan tenaga kesehatan," katanya.
Baca juga: "Rem" darurat belum perlu ditarik meski Omicron naik tajam, sebut KSP
Baca juga: Mendagri perpanjang penyesuaian PPKM Jawa dan Bali antisipasi Omicron
Kabaharkam minta masyarakat tidak panik hadapi lonjakan Omicron
Rabu, 9 Februari 2022 14:17 WIB