Saat ini, layanan digital yang dihadirkan BRI kian diandalkan oleh nasabah. Salah satunya adalah BRImo yang konsisten mengalami pertumbuhan pengguna hingga double digit dalam tiga tahun terakhir.
Baca juga: Erick Thohir: Agen BRILink berperan penting gerakkan ekonomi masyarakat bawah
Pada 2019, pengguna BRImo mencapai 2,96 juta dengan frekuensi transaksi 100,74 juta kali yang senilai Rp33,78 triliun. Kinerja tersebut kemudian semakin kokoh di tahun berikutnya.
Sepanjang 2020, pengguna BRImo naik menjadi 9,05 juta dengan frekuensi transaksi 764,84 juta kali yang membukukan nilai transaksi senilai Rp197,43 triliun. Sampai dengan akhir 2021 terdapat 14,15 juta pengguna dengan laju transaksi yang melesat hingga 66,24 persen (yoy) menjadi 1,27 miliar transaksi.
Pada 2022, BRI mengalokasikan capital expenditure (capex) sebesar Rp7 triliun-Rp8 triliun. Belanja modal ini pun didominasi untuk penguatan digitalisasi.
"BRI menganggarkan capex sekitar Rp7-8 triliun setiap tahun dan 57 persen dari anggaran tersebut kita alokasikan untuk capex IT. Jadi, sedemikian concern kita terhadap transformasi digital kita yang basisnya adalah IT," katanya.