ANTARAJAWABARAT.com, 5/12 - Sejumlah petani pantura yang berada di Desa Langut, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, panen tomat Momotari asal Jepang.
Tomat Momotari asal Jepang memiliki keunggulan di antaranya ukuran cukup besar, dibandingkan dengan tomat lokal, harga tomat tersebut harganya cukup tinggi hingga mencapai Rp 20 ribu per kilogram, selain itu permintaan pasar masih menjanjikan.
Ir Anang, kepala seksi produksi holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu kepada wartawan di Indramayu, Senin, mengatakan, sejumlah petani pantura Indramayu kini mulai panen tomat Momotari asal Jepang setelah beberapa bulan lalu menanamnya.
Ia menjelaskan, hasil panen tomat Momotari cukup memuaskan karena musim tanam saat ini baru percobaan, sebelumnya sudah pernah dikembangkan di daerah Lembang Kabupaten Bandung. Diperkirakan tomat asal Jepang tersebut akan diminati petani.
Harga tomat asal Jepang cukup tinggi dibandingkan tomat lokal. Selain itu permintaan pasar masih cukup tinggi, kata dia, pihaknya akan terus memberikan dorongan supaya petani sejahtera dan tidak terfokus untuk tanam padi, mengingat lahan pertanian pantura tadah hujan.
Ia menjelaskan, tanaman tomat Momotari cocok dan tumbuh subur di pantura Indramayu, selain itu lahan tersedia juga pupuk organik dan peptisida berbahan alami melimpah, permintaan konsumen tomat Momotari harus menggunakan pupuk organik.
Menurut dia, permintaan pasar eksopr biasanya selektif terhadap penerimaan barang, tomat Momotari yang menggunakan pupuk kimia ditolak karena berbahaya, sehingga petani pantura berusaha menggunakan pupuk organik supaya masuk kualitas ekspor.
Sementara itu Narto, salah seorang petani Indramayu mengaku, mencoba tanam tomat asal Jepang pasti menguntungkan karena harga tomat cukup tinggi dibandingkan harga tomat lokal, selain itu permintaan pasar masih menjanjikan.
Ia menambahkan, setelah panen tomat motivasi petani harus diusahakan untuk mengosongkan lahan sementara supaya tanahnya netral, lahan pertanian, jika terus menerus tanam hasil panennya kurang maksimal.
"Masa tanam tomat hanya kurang dari 60 hingga 70 hari, lebih cepat dibandingkan tanam padi yang mencapai 90 hari. Selain itu perawatanya cukup mudah dan sederhana," katanya.
Menurut Redo, salah seorang petani asal Indramayu menuturkan, tanaman tomat Momotari asal Jepang cocok untuk dikembangkan di pantura, karena lahan pertaniannya cukup subur, juga persediaan pupuk organik melimpah. Kini mereka bisa panen tomat asal Jepang tersebut.
e solihin
