Para penulis yang berpartisipasi dalam buku itu hanya sebagian kecil dari jumlah pengajar Sekolah Ibu yang mencapai 130 orang, kata Yane.
Baca juga: Jabar tingkatkan kualitas perempuan melalui sekolah ibu
"Kami mengajak mereka menuangkan kisah-kisah pengalaman selama mengajar, tapi memang tidak semua memiliki kesempatan untuk menulis," kata dia.
Yane menyebutkan bahwa 25 tulisan di buku tersebut memiliki cerita yang berbeda karena persoalan yang dihadapi warga di setiap wilayah juga berbeda.
Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane pun turut ambil bagian dalam buku itu. Dia menulis tentang awal mula dibentuknya Sekolah Ibu, tantangan yang dihadapinya dan kenapa harus ada Sekolah Ibu.
"Buku ini baru dicetak terbatas dan baru dibagikan ke kerabat saja, tapi setelah launching jika antusias masyarakat bagus... buku ini akan kami jual secara bebas," katanya.
Baca juga: Sakola Ra'jat Inggit "Rumah" Anak Tak Mampu