Jakarta (ANTARA) - Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) telah mencatat 30 kasus penularan virus corona tipe SARS-CoV-2 varian Omicron di Indonesia, kata pejabat Kementerian Kesehatan.
"Ada 30 kasus saat ini di GSAID," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik sekaligus Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada ANTARA di Jakarta, Minggu sore.
Jumlah kasus penularan virus corona varian Omicron di Indonesia tercatat bertambah 11 kasus dari Jumat (24/12), ketika Kementerian Kesehatan melaporkan kasus infeksi Omicron sebanyak 19 kasus.
Baca juga: 10 provinsi termasuk Jawa Barat alami tren kenaikan kasus COVID-19
Nadia mengatakan, pemerintah mengintensifkan upaya pelacakan kasus dan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan SARS-CoV-2 varian Omicron, termasuk di antaranya melakukan pemeriksaan pada para pelaku perjalanan dari luar negeri.
"Kalau suspek hanya yang bisa dari hasil pemeriksaan S-gene Target Failure (SGTF) yang hanya 100 sampel, tapi kalau saat ini semua sampel positif PCR pelaku perjalanan luar negeri ini diperiksa genom sekuensingnya," kata dia.
Nadia mengimbau warga tidak panik menghadapi persebaran Omicron. "Tidak perlu panik karena (kepanikan) tidak akan memecahkan masalah. Tetapi harus tetap waspada dengan menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Ia menekankan pentingnya disiplin warga menerapkan protokol kesehatan dalam upaya menekan persebaran SARS-CoV-2 varian Omicron dan varian virus corona yang lain.