New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah penarikan persediaan AS yang lebih besar dari perkiraan, mengurangi kekhawatiran tentang kemungkinan pukulan terhadap aktivitas ekonomi dari penyebaran varian virus corona Omicron.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari mengakhiri hari dengan kenaikan 1,31 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi 75,29 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Januari menetap di 72,76 dolar AS per barel, melonjak1,64 dolar AS atau 2,3 persen.
Baca juga: Minyak ditutup lebih tinggi, tapi pasar waspadai Omicron
Persediaan AS turun lebih besar dari yang diperkirakan, dengan stok minyak mentah merosot 4,7 juta barel, meskipun itu sebagian karena pertimbangan pajak akhir tahun yang mendorong perusahaan untuk tidak menyimpan barel minyak mentah.
"Kami melihat penurunan produksi, kami melihat persediaan dan minyak mentah turun, sehingga memberikan pasar prospek yang mendukung," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. "Karena persediaan di bawah rata-rata, tidak ada banyak ruang untuk kesalahan."
Pembatasan mobilitas yang didorong oleh virus corona di seluruh dunia menambah kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar. Jerman, Irlandia, Belanda, dan Korea Selatan termasuk di antara negara-negara yang telah menerapkan kembali penguncian sebagian atau penuh atau langkah-langkah jarak sosial lainnya dalam beberapa hari terakhir.
Harga minyak reli, penarikan persediaan AS kurangi kekhawatiran atas Omicron
Kamis, 23 Desember 2021 6:15 WIB