Baca juga: Harga minyak tergelincir di Asia, karena kekhawatiran surplus akan meningkat
Jika varian baru dari virus tersebut terbukti resisten terhadap vaksin atau lebih menular daripada varian lain, itu dapat berdampak pada perjalanan, perdagangan, dan permintaan minyak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan perlu waktu berminggu-minggu untuk memahami tingkat keparahan varian baru tersebut, meskipun seorang dokter Afrika Selatan yang telah merawat kasus mengatakan gejalanya sejauh ini tampak ringan.
Pejabat tinggi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, menggemakan pandangan itu, dengan Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud mengatakan dia tidak khawatir tentang Omicron, Asharq Business melaporkan, sementara rekannya dari Rusia mengatakan dia melihat tidak perlunya tindakan mendesak di pasar.
Baca juga: Harga minyak turun, fokus ke respons OPEC+ terhadap rilis minyak pimpinan AS
Omicron telah menciptakan tantangan baru bagi OPEC+, yang akan bertemu pada 2 Desember untuk membahas apakah akan melanjutkan peningkatan produksi minyak Januari yang dijadwalkan. OPEC+ telah menunda pertemuan teknis minggu ini untuk mendapatkan waktu guna menilai dampak Omicron.