ANTARAJAWABARAT.com,9/9 - Bupati Bandung, Dadang M Naser, mengaku kecewa atas kegiatan PT Chevron yang telah merusak kawasan hutan konservasi seluas 39,5 hektare di wilayah Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Parahnya lagi, perusahaan asing itu tidak mau mengembalikan fungsi hutan yang telah mereka rusak. Alasan mereka karena telah mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan untuk melakukan perluasan sumur bornya," kata Dadang Naser kepada wartawan, Jumat.
Sikap yang ditunjukkan oleh Chevron, yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Bandung tanpa koordinasi merupakan upaya tidak menghargai keberadaan otonomi daerah.
Menurutnya, klaim mengantongi izin dari Kementerian Kehutanan itu merupakan asumsi yang berlebihan.
"Karena yang mereka miliki itu adalah bentuk kerja sama atau MoU. Dan saya pun sampai saat ini belum melihat MoU-nya seperti apa. Itu wilayah kami, jangan dirusak dong," ujarnya.
Ditegaskannya, Chevron harus memberikan ganti rugi atas apa yang telah dilakukannya kepada Pemkab Bandung bukan Pemkab Garut seperti yang selama ini terjadi. Memiliki akses pemerintah pusat, sebaiknya jangan disalahgunakan untuk merusak lingkungan hidup.
"Lepaskan penilaian saya sebagai bupati. Saya ini orang yang cinta lingkungan. Apalagi yang mereka rusak ini adalah bagian dari paru-paru Indonesia dan paru-paru bumi," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran mempertanyakan tindakan PT Chevron yang telah melakukan pembukaan kawasan hutan di Desa Cihawuk, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung.
Pasalnya, pembukaan kawasan tersebut telah menyebabkan kerusakan hutan mencapai 40 hektar. Selain itu, Chevron sendiri tidak pernah meminta izin kepada Distanbunhut untuk melakukan pembukaan hutan yang berada di wilayah Kabupaten Bandung tersebut, kata Tisna Umaran.
"Aktivitas pembukaan hutan dimulai sejak akhir tahun 2010 dan penggalian empat titik sumur dilakukan pada Januari 2011. Chevron juga melakukan penggalian sumur baru sebanyak empat titik di kawasan hutan itu," kata Tisna.***4***
Hedi A
