ANTARAJAWABARAT.com,22/8 - Sejumlah anak-anak Kampung Leuwisari, Kelurahan Leuwiliang, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melestarikan permainan tradisional bambu lodong menjelang Lebaran .
Salah seorang anak, Erpan, di sela-seala bermain lodong, Minggu sore mengatakan permainan lodong selalu dilakukan setiap tahunnya atau mendekati beberapa hari raya Lebaran hingga malam takbiran.
Ia mengaku senang dan merasakan kepuasan tersendiri dengan memainkan bambu lodong bersama teman-teman lainnya, ketika lodong tersebut menimbulkan suara ledakan cukup keras.
Apalagi pembuatan bambu lodong, kata Erpan, tidak mengeluarkan uang banyak, cukup mencari bambu tua ukuran satu meter kemudian membeli karbit untuk proses pembakaran agar dapat menimbulkan tekanan dan ledakan.
"Senang aja, kalau sampai lodong berbunyi keras," kata Erfan yang duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5.
Anak-anak lainnya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar itu, Fahri, selalu memainkan bambu lodong di sore hari atau menjelang adzan Magrib untuk buka puasa.
Permainan bambu lodong, kata Erfan, sudah dilakukannya sejak beberapa hari yang lalu secara beramai-ramai bersama teman seusianya.
Ketika bambu lodong tersebut berhasil mengeluarkan bunyi ledakan khas, Fahri dan beberapa teman lainnya langsung berteriak gembira bersama-sama.
"Kadang juga tidak bunyi, tapi ketika bunyi apalagi keras, senang," katanya.
Sementara itu anak-anak yang memainkan bambu lodong di arel luas perkebunan kampun tersebut setiap mau memainkan lodong terlebih dahulu mengumpulkan uang sebesar Rp5 ribu untuk membeli karbit seberat 1/4 kg yang biasa habis untuk satu hari memainkan lodong.
Proses memainkan bambu lodong tersebut cukup sederhana bambu yang sudah dilubangi kecil bagian atasnya diisi karbit, kemudian ditambah air serta diberi perapian, beberapa saat kemudian akan terdengar suara ledakan. ***6***
Feri P
ANAK-ANAK TASIKMALAYA LESTARIKAN PERMAINAN LODONG
Senin, 22 Agustus 2011 8:05 WIB