Cirebon, 12/4 (ANTARA) - Keraton kesepuhan Cirebon, Jawa Barat, kini terus berbenah baik secara fisik berupa optimalisasi aset keraton maupun atraksi budaya yang dapat disuguhkan kepada wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Sultan Kesepuhan XIV Arif Natadiningrat mengatakan di Cirebon Selasa, pembenahan secara fisik antara lain merehabilitasi bangunan yang sudah ratusan tahun, membenahi "embung" atau kolam penampung air hujan maupun taman-tanam yang ada di dalam keraton tersebut.
Keraton Kesepuhan Cirebon menyimpan berbagai peninggalan sejarah yang diabadikan dalam museum. Karena itu keraton tersebut berfungsi juga sebagai laboratorium bagi anak-anak sekolah.
Salah satu program keraton saat ini adalah menerima kalangan pelajar di wilayah III Cirebon yakni Kabupaten/kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu. Mereka secara berombongan datang ke keraton untuk belajar dan berwisata serta diakhiri dengan makan siang.
Arif Natadiningrat yang belum setahun naik tahta itu, menyebutkan, opsinya yakni membuat keraton dan lingkungannya bersih, aman, nyaman dan tertib.
Dikatakan, upaya membuat keraton asri pihaknya telah menanam sekitar 3.000 pohon jati. "Kami ingin menjadikan keraton sebagai salah satu paru-paru kota Cirebon," katanya.
"Budaya bersih dan tertib tersebut agaknya memerlukan ketekunan dan keteladanan. Itu kami mulai dari dalam keraton kemudian sekitar keraton," katanya.
Warga sekitar keraton juga menjadi target kesejahteraan yang berimplikasi kepada kebersihan dan ketertiban. "Saya ingin mencari akar masalah untuk mengajak masyarakat bersih dan tertib dan berbudaya," katanya.
Ia menyebutkan di sekitar keraton terdapat sekitar 6000 penduduk, di mana 2.400 orang atau 40 persennya menganggur.
Pengangguran merupakan salah satu faktor yang membuat lingkungan kurang bersih dan tertib, bahkan beberapa waktu lalu, banyak yang buang sampah ke dalam keraton, katanya.
"Saya sudah minta para alhi dari ITB untuk memikirkan bagaimana agar warga sebanyak itu memiliki kegiatan di antaranya dilatih membuat kerajinan berkelanjutan." katanya.
Usai dilatih juga bagaimana memasarkan produk mereka, sementara ini mereka diarahkan untuk membuat kerajinan kayu antara lain berupa suvenir bagi para pengunjung keraton.
Mengenai jumlah pengujung, ia mengatakan terus meningkat misalnya pada Maret 2011 sudah mencapai 3.000 orang. Sementara hasil dari karcis masuk sekarang sudah sekitar 10 persen yang digunakan untuk biaya operasional keraton dengan abdi dalem sekitar 80 orang.
Ditambahkan, keraton kesepuhan sekarang memiliki lahan seluas 25 hektare, terdiri dari 10 hektare berupa rumah penduduk termasuk keluarga keraton dan 15 hektare merupakan kawasan dalam keraton.
KERATON KESEPUHAN TERUS BERBENAH DIRI OPTIMALISASI ASET
Selasa, 12 April 2011 10:26 WIB