Bandung, 14/3 (ANTARA) - Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten menargetkan kenaikan pendapatan hingga Rp800 miliar pada 2011 atau naik sebesar 33,3 persen dari pendapatan 2010 yang mencapai Rp600 miliar.
Kepala Perum Pehutani Unit III Jawa Barat dan Banten Bambang Setiabudi di Bandung, Senin, menyatakan, perusahaan membidik laba sebesar Rp137 miliar atau naik 448 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp25 miliar.
"Namun, laba atau keuntungan tahunan biasanya dikurangi dengan biaya berbagai kegiatan sosial masyarakat sehingga jumlah laba tahun ini juga akan berkurang dari target awal Rp137 miliar," ujar Bambang.
Menurut dia, pendapatan perusahaan didorong oleh kenaikan hampir seluruh sektor usaha baik dari bisnis kayu maupun non-kayu.
Dikatakannya, perbandingan pendapatan dari dua jenis bisnis tersebut hampir 50 persen berbanding 50 persen.
"Jadi, seluruhnya ada 9 jenis usaha akan tetapi secara garis besar dibagi dalam usaha kayu dan non-kayu," katanya.
Ia mengatakan, bisnis perusahaan yang tumbuh baik yaitu pengelolaan pohon pinus yang menghasilkan getah berupa terpentin dan gum rosin.
Pihaknya mengatakan, untuk 2010, produksi terpentin Perhutani Jabar-Banten mencapai 70.000 ton sedangkan untuk produski gum rosin mencapai 20.000 ton.
Untuk 2011, lanjut Bambang, pihaknya memperkirakan produksi kedua jenis produk getah kayu ini akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen.
"Kami harus mendorong bisnis ini karena perusahaan dituntut terus tumbuh," ujarnya.
Perhutani Jabar-Banten mengelola area hutan seluas 678.000 hektare yang meliputi hutan di kawasan Jabar-Banten dengan jenis hutan yang dikelola perusahaan adalah hutan lindung dan produksi.
Ajat S