Bandug, 17/1 (ANTARA) - Bupati Bandung, H Dadang M Naser, meresmikan penggunaan
"Gazebo Hotspot" yang dilengkapi empat laptop dan sepuluh komputer, di halaman
Gedung Perpustakaan Pemerintah Kabupaten Bandung, Soreang, seusai upacara hari
Kesadaran Nasional, Senin (17/1).
Penyediaan Gazebo Hotspot, menurut Dadang merupakan salah satu langkah
Pemerintah Kabupaten Bandung untuk memberikan kemudahan pelayanan informasi
kepada masyarakat daerah ini.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh warga untuk memanfaatkan fasilitas
tersebut sebaik-baiknya, karena dewasa ini informasi sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
Masih dalam upaya pemenuhan informasi bagi masyarakat, ujar Dadang selain
penyediaan Gazebo Hotspot, sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bandung juga telah
menyediakan dua unit mobil pelayanan internet (M-CAP), bantuan dari Kementrian
Informasi dan Komunikasi.
“Hingga saat ini mobil pelayanan internet sering dioperasikan di sejumlah sekolah yang letaknya cukup jauh dari layanan internet," kata Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Pemberdayaan Informasi (Bapapsi) Kabupaten Bandung, H Eman Rachim.
Eman, yang mendampingi Dadang dalam peresmian gedung tersebut menyebutkan, mobil pelayanan internet bisa langsung diterjunkan ke sejumlah sekolah jika ada permintaan
pelayanan.
Sebelumnya di Lapang Upakarti, Bupati Bandung bertindak selaku pembina upacara
Hari Kesadaran Nasional Tingkat Kabupaten Bandung, yang dihadiri Sekretaris Daerah H Sofian Natapreawira, para Kepala SKPD, dan sekitar 2.000 PNS setempat.
Dalam kesempatan itu, Bupati Bandung mengingatkan tugas dan fungsi birokrat secara umum diorientasikan kepada peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mencapai kedua sasaran tersebut, menurut Dadang perlu ada perubahan pola
pikir ("mind set") yang meliputi perubahan perilaku dan perubahan budaya organisasi.
“Pemerintah yang dalam cara pandang lama dianggap sebagai penguasa yang memerintah, harus diubah dengan cara pandang baru sebagai fasilitator yang melayani,” kata Dadang.
Meminjam pepatah Raja Padjadjaran. Prabu Siliwangi, birokrasi menurut Dadang
harus bisa “ngapung ngawang-ngawang”, artinya, pengetahuan birokrat harus berada di atas rakyatnya, sementara birokrat harus bisa “napak sancang” atau kedudukan birokrat harus berada di atas semua golongan.***
Ayi K