Bandung, 11/1 (ANTARA) - Sebuah pabrik bioetanol didirikan di kawasan Garut bagian selatan tepatnya di Kampung Naggewer, Desa Cijambe Kecamatan Cikelet, untuk menyerap produksi ketela pohon yang dikembangkan di kawasan itu, kata Kepala Humas Pemprov Jabar, Iip Rivai.
"Pabrik bioetanol itu merupakan salah satu bagian dari proses pengembangan produksi 'cassava' (ketela pohon) yang tengah dikembangkan di kawasan selatan. Potensinya cukup besar," katanya di Bandung, Selasa.
Pabrik bioethanol itu akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat H Ahmad Heryawan, Selasa (11/1).
Kawasan Jabar selatan, khususnya di kawasan Kabupaten Garut kini tengah dikembangkan tanaman ketela pohon atau "cassava" untuk bahan baku bioetanol.
Sejumlah pemodal dan lembaga pengembangan serta pemberdayaan masyarakat menggarap lahan produktif di kawasan itu dengan tanaman "cassava" dengan target mampu menghasilkan bioetanol untuk bahan bakar alternatif bagi kendaraan.
Pengembangan pabrik bioetanol serta tanaman "cassava" di kawasan Jabar selatan itu merupakan bagian dari pembangunan kawasan Jabar Selatan yang mulai 2010, ditunjang oleh akses jalan nasional yang menghubungkan Jateng-Pangandaran-Pameungpeuk-Pelabuhanratu.
Selain itu, kawasan Jabar selatan juga menjadi target pengembangan tanaman kopi yang dikelola oleh kelompok tani di kawasan hutan sekaligus untuk mengelola dan menghijaukan kawasan kritis di Garut selatan itu.
Secara khusus, Pemprov Jabar menyerahkan sebanyak 10 unit mesin pemecah biji kopi yang juga diserahkan langsung oleh gubernur Heryawan.
Syarif A