Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor mengantisipasi kemungkinan peningkatan kasus positif COVID-19 setelah libur Lebaran tahun ini, sampai dua pekan ke depan.
"Puncak libur Lebaran tahun 2021 sampai hari Minggu kemarin. Hari ini sudah melewati puncak libur Lebaran. Tren penularan COVID-19 masih melandai," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, di Balai Kota Bogor, Senin.
Menurut Bima Arya, saat ini pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sudah sangat sedikit. "Banyak tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19 di rumah sakit sudah kosong," katanya.
Namun, meskipun tren penularan COVID-19 terus melandai, tapi tetap harus diantisipasi hingga dua pekan ke depan, jangan sampai muncul peningkatan kasus COVID-19.
Bima menjelaskan, meskipun pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Bogor telah melarang mudik pada libur Lebaran tahun 2021 ini, tapi masih ada masyarakat yang mudik dan kini telah kembali lagi ke rumahnya, termasuk ke Kota Bogor. "Ini yang harus diantisipasi," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kota Bogor menyediakan tes swab antigen untuk para pemudik yang tiba di Kota Bogor guna mengantisipasi kemungkinan penularan COVID-19.
Berdasarkan data COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, pada Senin hari ini, kasus positif COVID-19 yang baru terkonfirmasi ada 10 kasus, sedangkan kasus positif yang dinyatakan sembuh dari perawatan ada 95 kasus.
Dengan jumlah tersebut, maka kasus positif COVID-19 yang masih dalam perawatan pada Senin hari ini ada 257 kasus.
Baca juga: Bupati Ade Yasin minta warga yang lolos penyekatan mudik tes usap antigen
Baca juga: Pemkot Bogor ajak semua pihak cegah penularan COVID