Cimahi, 21/9 (ANTARA) - Wali Kota Cimahi Itoc Tochija mengaku prihatin dengan maraknya aksi kriminal anggota geng motor remaja berusia produktif.
"Untuk itu, kami minta kepada para orang tua, untuk kembali memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya," kata Itoc Tochija kepada pers di Cimahi, Selasa.
Tak hanya orangtua, para kepala sekolah juga, kata wali kota, diminta melakukan hal serupa dengan memperketat pengawasan terhadap anak didiknya baik disekolah maupun di luar sekolah, agar tidak terjerumus dalam pergaulan negatif yang bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan dan juga lingkungan sekitar.
Keterlibatan pemuda ke dalam keanggotaan geng motor, diakui Itoc, bisa berdampak negatif dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Itoc mengimbau langsung kepada warga Cimahi yang masih berusia produktif untuk menghindari kegiatan negatif dan lebih mengarahkan diri kepada kegiatan positif guna membangun potensi diri.
"Untuk menanggulangi geng motor,kepala sekolah perlu memperketat pengawasan terhadap anak didiknya, serta mengarahkan mereka kedalam kegiatan positif, termasuk kami juga memerlukan kerjasama para orangtua untuk tetap mengawasi anak-anaknya," kata Itoc.
Seperti diketahui, kali terakhir Polresta Cimahi membekuk dua anggota geng motor yang biasa beraksi di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Keduanya adalah Setia Nugraha alias Agung (20), dan Michael Riter alias Ambon (17).
Keduanya yang mengaku sebagai anggota geng motor GBR ini, diketahui sudah menjadi buruan petugas selama satu tahun lalu lantaran sempat melakukan pemukulan terhadap Gustaman yang diduga merupakan anggota geng motor XTC di Jalan Marga Jaya (Kandang Uncal) RT 07/01, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah September 2009 silam.
Sementara keduanya diketahui melakukan aksi terakhirnya bersama sekitar 40 anggota geng motornya. Keduanya, mendatangi rumah korban dan memukul korbannya dengan menggunakan pipa besi, tak puas dengan aksi itu, kawanan anak muda
bersepeda motor itu pun melempari rumah korban dan langsung kabur.
Kasat Reskrim Polresta Cimahi, AKP Ahmad Zubair menyebutkan, kedua tersangka tidak hanya kali itu saja beraksi, namun telah beraksi sebanyak delapan kali, menyerang geng motor lainnya. Lebih lanjut Zubair menjelaskan beberapa titik rawan geng motor di wilayah hukum Polresta Cimahi, di antaranya Jalan Cihanjuang dan Tagog Apu KBB. Jalan Cihanjuang sendiri, diakuinya merupakan tempat berkumpulnya anggota geng motor asal Kota Cimahi, Bandung dan Lembang, KBB.
"Biasanya malam minggu mereka berkumpul dan mereka juga berkeliling untuk mencari tempat tongkrongan. Mereka juga tidak segan melukai korbannya dengan senjata tajam," tukas dia.***1***
