Bandung, 3/8 (ANTARA) - Keberadaan lembaga pendidikan di Indonesia dinilai belum memiliki perhatian dan seolah tidak peduli terhadap peran Indonesia dalam "The Group of Twenty: G-20" kata Hasan Wirajuda
"Kenapa lembaga pendidikan di negara kita seolah tidak peduli terhadap G-20. Saya kira belum ada perhatian lembaga pendidikan bagi Indonesia yang memang terlibat dalam G-20," kata Anggota Wantimpres Bidang Hubungan Luar Negeri, Dr N Hasan Wirajuda, di Bandung, Selasa.
Ia menjelaskan, dari sekian banyak perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, hingga saat ini belum ada perguruan tinggi yang memang peduli terhadap keterlibatan Indonesia di G-20.
"Belum, belum ada satu pun yang peduli terhadap masalah ini," kata Hasan usai menghadiri acara Focus Group Discussion "Optimalisasi Diplomasi Indonesia di G-20: Penguatan Struktur Domestik, di Hotel Amarossa Bandung.
Oleh karena itu, pihaknya menyarankan agar di setiap perguruan tinggi negeri dan swasta agar diadakan semacam kelompok diskusi yang melibatkan dosen serta mahasiswa untuk membahas masalah Indonesia di G-20.
"Saya dorong supaya di UI agar ada Group Discussion yang melibatkan dosen senior dan mahasiswa senior untuk membahas G-20 dan Indonesia," ujarnya.
Keanggotaan Indonesia dalam G-20 selain menjadi bukti bahwa Indonesia adalah kekuatan menengah (middle power) juga menunjukkan adanya kontinuitas peranan baik dalam lingkaran organisasi internasional antar pemerintah maupun Global Governance.
G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa.
Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan- kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia dan Indonesia menjadi satu-satunya negara perwakilan ASEAN dalam G-20 ini.***4***
Ajat S