Jakarta (ANTARA) - Muhammad Abdullah Syukri atau Gus Abe terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 2021-2023 pada Kamis (25/3).
Gus Abe memperoleh 130 suara pada putaran kedua, berhasil mengalahkan lawan terkuatnya Muhammad Syarif Hidayatullah alias Calik yang memperoleh 112 suara. Muhammad Rafsanjani dan Faikar Romdlon sama-sama tak memiliki suara pada putaran kedua.
"Dengan mengucapkan Alhamdulillah, Abe terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII masa khidmat 2021-2023," kata Ketua Tim Pemenangan Gus Abe, Iden Robet Ulum melalui pesan singkat.
Pemilihan ketua umum PB PMII berlangsung selama dua putaran pada Kongres XX. Berdasarkan tata tertib sidang, hanya kandidat yang memiliki 30 suara yang dapat melaju ke putaran dua.
Pemilihan dapat berlangsung satu putaran jika kandidat mampu memperoleh 50 persen ditambah satu dari jumlah suara. Meskipun harus berlangsung dua putaran, Abe mampu meraup suara tertinggi pada putaran pertama dengan jumlah 64 suara.
Untuk diketahui, Kongres XX PB PMII berlangsung di enam zona, yakni Balikpapan, Samarinda, Batam, Bekasi, Lombok dan Kendari. Iden meyakini, PMII akan menjadi lebih baik sesuai dengan visi Abe, yakni PMII Keren, Maju, dan Mendunia.
"Kemenangan Abe bukan hanya kemenangan segelintir golongan, melainkan kemenangan seluruh kader demi mewujudkan PMII yang lebih maju dan mendunia,” kata Iden.
Dengan kemenangan tersebut, Abe menggantikan ketua umun PB PMII sebelumnya, Agus Herlambang. Abe akan memimpin PB PMII masa khidmat 2021-2023.
"Terimakasih yang sebesar-besarnya atas support teman-teman yang tak kenal lelah dalam membantu saya," kata Abe.
Inisiator Pengurus Cabang Internasional PMII (Jerman, Maroko, dan Taiwan) itu mengatakan akan meningkatkan hubungan PMII dengan berbagai elemen dan pemangku kepentingan (stakeholder). PMII, sambung Abe, akan terus berkolaborasi dengan pemerintah lembaga lainnya yang mempunyai tujuan sama yaitu membangun bangsa Indonesia.
"Kami akan membangun PMII dengan cara berfikir global yang berlandaskan 'ahlussunnah wal jamaah' dan NKRI," pungkas kader PMII asal Malang itu.
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan tak ada kata lelah pulihkan kesehatan masyarakat
Baca juga: Presiden Jokowi: PMII harus jadi organisasi inovatif dan adaptif