Jakarta (ANTARA) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melanjutkan pencarian kotak hitam “Cockpit Voice Recorder” (CVR), meskipun operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan.
“Operasi SAR sesuai tugasnya sudah ditutup tapi kami KNKT tanggung jawab investigasi masih akan lakukan pencarian CVR dibantu Menhub, TNI AL, Basarnas dan unsur yang menawarkan bantuan kepada KNKT termasuk Dinas DKI dan seluruh pihak Kepulauan Seribu,” kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Soerjanto menyampaikan apresiasinya kepada tim gabungan yang bisa menemukan kotak hitam Flight Data Recorder (FDR) empat hari setelah pesawat jatuh.
“Kami apresiasi kepada tim penyelam bisa menemukan FDR dalam waktu empat hari, ini peristiwa luar biasa,” katanya.
Ia berjanji apabila dalam proses pencarian CVR menemukan jasad korban, akan dilaporkan dan ditindaklanjuti. “Begitu ketemu satu saja, akan diproses,” katanya.
Pemerintah menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban maupun puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi dihentikan setelah Bsarnas sudah melakukan operasi selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2x3 hari.
Hingga saat ini sudah ditemukan 324 kantong jenazah, 43 di antaranya sudah teridentifikasi, 32 sudah diserahkan kepada keluarga korban.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak dan ditemukan jatuh pada Sabtu, 9 Januari 2021 di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Pesawat Boeing 737-500 teregistrasi PK-CLC itu diawaki enam awak aktif. Adapun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi dan enam awak sebagai penumpang.
Sementara itu, seluruh data dari FDR sudah diunduh dan akan diinvestigasi, melibatkan sejumlah pihak termasuk dari Boeing dan otoritas penerbangan sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Administration).
Terdapat 330 parameter dan semua dalam kondisi baik, selain itu KNKT juga telah menerika Crash Survivable Memory Unit” (CSMU).
CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama satu jam.
Baca juga: Basarnas kumpulkan 308 kantong jenazah dan pelindung CVR Sriwijaya Air
Baca juga: Basarnas: Rekaman suara pilot Sriwijaya Air SJ-182 belum ditemukan