Karawang, 6/5 (ANTARA) - Kerangka manusia prasejarah yang ditemukan di halaman Candi Blandongan, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis siang mulai diangkat untuk diidentifikasi.
Kerangka yang pertama diangkat ialah masing-masing kerangka manusia yang menumpuk dalam satu lubang. Tepatnya, berada di tengah-tengah enam kerangka lainnya.
Seorang arkeolog lapangan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang, dan pakar Geologi dari Insitut Teknologi Bandung (ITB) Dr Ir Johan Arif, MT, yang langsung turun melakukan pengangkatan kerangka tersebut.
Pengangkatan kerangka itu dilakukan dengan mengambil pecahan-pecahan batok kepala dari kerangka tersebut, termasuk pada bagian kedua mata yang sudah dipenuhi tanah dan gigi yang masih terlihat utuh. Kemudian dilanjutkan dengan bagian kerangka lainnya.
Sebelum diangkat, kerangka itu dibersihkan dan digambar terlebih dahulu agar setelah diangkat nanti mudah disusun saat melakukan identifikasi.
Pengangkatan kerangka sempat tertunda karena faktor cuaca yang kurang mendukung. Rencana awal, pengangkatan kerangka itu dilakukan pada Rabu (5/5), tetapi tertunda karena kondisi tanahnya basah setelah pada Selasa (4/5) malam diguyur hujan.
Sebelumnya Johan Arif mengatakan selain alasan kondisi tanah yang basah hingga menyulitkan pengangkatan kerangka, penundaan tersebut juga karena pihaknya belum menggambar kondisi kerangka manusia.
Setelah diangkat, kerangka manusia itu akan diidentifikasi lebih lanjut dengan melakukan "carbon dating". Hal itu penting dilakukan untuk mengetahui usia kerangka, jenis kelamin, dan rasnya, apakah dari ras Mongoloid seperti pernah ditemukan sebelumnya atau dari ras yang lain.
Identifikasi juga akan dilakukan dengan melakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dan isi gerabah yang berada dekat kerangka tersebut.
Enam kerangka manusia prasejarah itu ditemukan tidak disengaja saat tim penggalian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang melakukan strukturisasi Candi Blandongan sejak pertengahan April 2010.
Lokasi penemuan kerangka itu berada di sekitar 25 meter dari bibir tangga candi bagian tenggara. Keenam kerangka manusia sepanjang 170 centimeter itu berposisi membujur arah timur laut-barat daya. Terkubur di kedalaman sekitar 1 meter dengan posisi berjajar.
Jarak antara kerangka yang satu dengan lainnya sekitar 90 centimeter. Dari ujung kaki sampai kepala, dua dari enam kerangka manusia itu utuh. Bahkan, senjata jenis logam yang berada di sekitar kerangka itu juga masih utuh.
Di dekat kerangka, ditemukan sejumlah gerabah yang diduga menjadi bekal kubur manusia prasejarah tersebut. Kondisi gerabah itu sudah pecah saat tim penggalian dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang menemukan kerangka manusia prasejarah tersebut.
Ali Khumaini