Jakarta (ANTARA) - Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan bahwa para pengikut kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang berlatih bela diri di Sasana Bela Diri di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, dipersiapkan untuk berangkat ke Suriah.
"Setelah enam bulan selesai (pelatihan), murid-murid ini siap untuk dikirim ke Suriah," kata Irjen Argo di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.
Untuk melatih satu angkatan di sasana tersebut berlangsung selama enam bulan. Usai dinyatakan lulus pelatihan, para anggota JI akan dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi teroris Jabhah Nusrah guna melanjutkan pelatihan militer di Suriah.
Jabhah Nusrah ini diketahui berafiliasi dengan Al Qaeda.
Saat menjalani pelatihan militer di Suriah, mereka akan dilatih cara menggunakan senjata api laras panjang, pistol, dan bagaimana merakit bom.
"(Pelatihan) sebelum diterjunkan untuk melakukan perang sungguhan," katanya.
Salah satu anggota JI lulusan Sasana Bela Diri Ungaran adalah napi teroris Ahmad Hafiz yang telah divonis lima tahun penjara.
Hafiz diketahui adalah murid Karso alias Joko Priyono yang menjadi kepala pengajar bela diri di Sasana Bela Diri Ungaran.
"Hafiz ini (ikut) pelatihan (di Ungaran) pada tahun 2013. Berangkat ke Suriah pada 2015. Di Suriah selama satu tahun 10 bulan," tutur Argo.
Sebelumnya Densus 88 Antiteror Polri menemukan sebuah sasana bela diri di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, yang diketahui merupakan milik kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Kelompok JI memiliki 12 lokasi serupa di Jawa Tengah. "Salah satunya ada di Ungaran," tutur Argo.
Sasana bela diri di Ungaran tersebut berbentuk beberapa rumah villa. Tempat tersebut digunakan untuk pelatihan bela diri kelompok JI.
Tak hanya bela diri, di sasana juga diajarkan cara merakit bom dan cara menghadapi penyergapan.
Baca juga: Berangkatkan rombongan ke Suriah, kelompok teroris JI butuh Rp300 juta
Baca juga: Polri sebut JI galang dana dari masyarakat karena kesulitan keuangan