Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mempersiapkan puskesmas dan sumber daya manusianya terkait dengan keputusan pemerintah pusat menjadikan daerah setempat sebagai salah satu lokasi simulasi pemberian vaksin COVID-19.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di Kota Bogor, Kamis, mengatakan pemerintah pusat memilih empat lokasi simulasi pemberian vaksin COVID-19, salah satunya Kota Bogor.
Sebanyak tiga lokasi lainnya, yakni Kabupaten Badung (Bali), Kota Ambon (Maluku), serta Rumah Sakit Sulianti Saroso DKI Jakarta.
Ia menjelaskan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Dirjen P2P Kemenkes) Muhammad Budi Hidayat telah meninjau Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (11/11), untuk melihat dan memastikan persiapan lokasi vaksinasi COVID-19.
Pada peninjauan tersebut, katanya, Dirjen P2P Kemenkes juga melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor.
"Pak Dirjen P2P Kemenkes secara khusus datang ke Kota Bogor untuk memastikan kesiapan Kota Bogor dan juga warganya," katanya.
Ia menjelaskan Kota Bogor yang dipilih menjadi salah satu lokasi pemberian vaksin COVID-19 mempersiapkan diri secara matang untuk mengimbangi persiapan yang dilakukan pemerintah pusat.
"Persiapan tersebut, baik oleh pemerintah daerah mulai dari tenaga kesehatan yang bertugas, alur prosesnya, maupun warga yang menjadi sasarannya tepat atau tidak," katanya.
Dia menjelaskan sasaran yang akan diberikan vaksin COVID-19 telah didata, meliputi tenaga kesehatan, tenaga laboratorium, garda terdepan pemberi pelayanan kesehatan, TNI dan Polri, orang yang bekerja pada pelayanan publik, serta tenaga pendidik.
Dedie menjelaskan kunjungan Dirjen P2P Kemenkes ke Puskesmas Tanah Sareal Kota Bogor untuk memastikan apakah Kota Bogor siap atau tidak, baik pemerintah daerah maupun warganya.
Pemerintah Kota Bogor selalu berkoordinasi dengan Kemenkes dalam mempersiapkan dan memastikan fasilitas, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusianya.
Ketika meninjau Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu (11/11), Dirjen P2P Kemenkes Muhammad Budi Hidayat mengatakan puskesmas itu dipilih sebagai salah satu lokasi simulasi pemberian vaksin agar menjadi contoh bagi puskesmas lainnya.
Ia menjelaskan simulasi sebagai pematangan hingga waktu pelaksanaan vaksinasi.
"Kita sedang mempersiapkan. Jika tidak ada halangan, pada akhir tahun bisa dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Rusia: Vaksin Sputnik V miliki efektifitas 92 persen
Baca juga: Uji klinis vaksin produk Sinovac di Indonesia masih aman