Jakarta (ANTARA) - Gerakan Koalisi Relawan Vaksin (Kawan Vaksin) berkomitmen dan berupaya meningkatkan literasi masyarakat terhadap vaksin COVID-19 dalam mendorong penerimaan masyarakat untuk vaksinasi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
"Kami dari Gerakan Kawan Vaksin ini menyikapi berbagai macam hoax yang beredar bahwa memang perlu ada gerakan 'dari civil society' dari kelompok masyarakat sipil untuk mendorong supaya masyarakat itu memperoleh informasi yang benar dan akurat (tentang vaksin dan vaksinasi)," kata Koordinator Gerakan Kawan Vaksin Iswanto dalam acara Deklarasi Gerakan Koalisi Relawan Vaksin secara virtual, Jakarta, Rabu.
Iswanto menuturkan saat ini ada gerakan yang mengampanyekan hoax atau melawan vaksin sehingga akan memengaruhi resistensi masyarakat untuk vaksinasi.
"Secara umum, menurut hasil riset, masalahnya adalah munculnya kelompok-kelompok, khususnya yang berkaitan dengan agama, yang menolak vaksin sehingga kalaupun nantinya akan ada, kita kan belum tahu nih vaksin COVID-19 nanti itu yang benar-benar aman kemudian meningkatkan imunogenitas kita dan kemudian punya efikasi yang bagus. Itu akan ada di bulan berapa kita belum tahu, tapi vaksin itu pasti akan ada sehingga memang advokasi ke tokoh-tokoh masyarakat baik itu melalui komunikasi informasi dan edukasi serta pendekatan langsung ke berbagai pihak. Itu mutlak kita perlu lakukan untuk mempercepat bagaimana masyarakat itu terlindungi dengan memiliki kekebalan," tutur Iswanto.
Untuk itu, literasi masyarakat harus ditingkatkan agar masyarakat memahami dan memiliki keputusan yang tepat dan bijak terkait vaksinasi terutama saat ini vaksinasi diperlukan dalam mencegah lebih banyak orang terinfeksi COVID-19 sehingga bisa mengatasi pandemi COVID-19 bersama-sama.
"Mari kita mendorong di momentum Sumpah Pemuda ini gerakan Kawan Vaksin yang nanti bermanfaat untuk mendorong literasi dan partisipasi masyarakat tentang vaksin," ujarnya.
Pemahaman masyarakat tentang vaksin dan vaksinasi juga akan memengaruhi kesuksesan implementasi dari upaya dan kebijakan pemerintah tentang vaksinasi untuk mencegah COVID-19.
"Informasi masyarakat itu perlu ditingkatkan literasinya sehingga memperoleh informasi yang benar dan akurat sehingga itu yang memengaruhi nanti kebijakan pemerintah akan jalan atau tidak," tuturnya.
Iswanto menuturkan vaksin adalah salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat bangsa Indonesia keluar dari masalah pandemi COVID-19 sehingga bisa memulihkan segala dimensi kehidupan masyarakat termasuk aspek ekonomi, sosial dan politik.
Kawan Vaksin juga mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Kita perlu selalu memakai masker dalam beraktivitas, kita harus menjaga jarak, dan juga selalu mencuci tangan, itu untuk perlindungan diri kita selain vaksin tentu saja," ujarnya.
Dalam acara itu, inisator Gerakan Kawan Vaksin Arief Rasyid Hasan membacakan deklarasi Gerakan Kawan Vaksin.
Arief menuturkan munculnya keraguan bahkan kelompok antivaksin serta beredarnya kabar hoaks tentang vaksin COVID-19 membuat upaya vaksinasi tidak akan berjalan mudah.
Gerakan Kawan Vaksin mendeklarasikan sejumlah poin utama yakni upaya vaksinasi yang sudah dekat di depan mata adalah upaya bersama melalui pemerintah Indonesia untuk meredam bencana pandemi COVID-19 yang telah banyak menelan korban jiwa maupun kerugian materiil bagi bangsa Indonesia.
Kawan Vaksin juga mengatakan penolakan vaksin dipicu oleh informasi yang kurang tepat mengenai COVID-19 dan vaksinasi sehingga diperlukan informasi yang jernih guna melindungi masyarakat dari informasi tentang vaksin dan upaya vaksinasi.
Kawan Vaksin mendeklarasikan upaya membangun, mendorong dan menciptakan kebiasaan dalam mencari dan membaca sumber-sumber informasi yang benar berdasarkan kaidah ilmiah dan berimbang adalah suatu kebutuhan dasar agar tercipta masyarakat Indonesia yang berpikir dan bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah dan norma-norma yang baik dan benar.
Kawan Vaksin mengatakan vaksinasi penting bagi tiap-tiap individu maka perlu pengawalan dan partisipasi langsung dari masyarakat dengan berbagai kelompok khususnya tokoh agama, kelompok muda, dan tokoh masyarakat untuk melakukan upaya bersama dalam mendukung program-program yang baik bagi masyarakat Indonesia dengan melibatkan elemen pemuda sebagai penggerak utamanya hadir mendorong munculnya semangat kerelawanan terkait vaksin hingga ke 34 provinsi.
Kawan Vaksin berkomitmen mengambil peran sosialisasi kepada masyarakat, mengadvokasi ke pihak-pihak yang menolak dan ragu dan ikut membantu media dalam menyediakan menyebarkan informasi yang jernih serta berimbang terkait vaksin.
Baca juga: Erick Thohir jamin kualitas vaksin di Indonesia sesuai standar
Baca juga: Bio Farma terus pantau efek samping dari pemberian vaksin COVID-19
Baca juga: Rencana vaksinasi COVID-19 pada November bisa molor, ini alasannya
Gerakan Kawan Vaksin ajak warga paham vaksin
Rabu, 28 Oktober 2020 12:15 WIB