Cianjur (ANTARA) - Dinas Pendidikan Cianjur, Jawa Barat, mencatat sepanjang tahun ajaran 2020-2021, ribuan siswa di berbagai wilayah mulai dari SD hingga SMP, putus sekolah dengan berbagai alasan yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Disdik Cianjur, Asep Saepurohman di Cianjur Rabu, mengatakan angka putus sekolah tingkat SD dan SMP tahun ajaran kali ini, mencapai 3.374 orang yang tersebar di seluruh wilayah Cianjur, dengan berbagai alasan mulai dari putus di tengah jalan hingga tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi seperti dari SD tidak melanjutkan ke SMP atau dari SMP tidak melanjutkan ke SMA.
"Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun ajaran 2020-2021 jumlah siswa putus sekolah terdiri dari SD dan SMP. Untuk jumlah siswa yang putus sekolah di tingkat SD sebanyak 959 siswa, sedangkan untuk SMP sebanyak 2.415 siswa. Berbagai alasan membuat mereka putus sekolah atau tidak melanjutkan terutama alasan ekonomi orang tua," katanya.
Pihaknya juga mencatat jumlah siswa tingkat SMA yang putus sekolah di Cianjur sebanyak 1.689 siswa, SMK sebanyak 2.688 siswa, sehingga total siswa putus sekolah sebanyak 4.377 siswa dengan berbagai alasan yang didominasi faktor ekonomi. Tingginya angka putus sekolah tersebut, membuat pihaknya putar otak untuk mencari solusi agar angka tersebut dapat ditekan.
"Kami masih mencari solusi terbaik untuk menekan angka tersebut dengan mendirikan kelas jauh agar siswa yang kesulitan untuk mencapai sekolah lanjutan yang dekat dari rumah, sehingga tidak perlu biaya tambahan serta mendirikan kelompok belajar hingga pelosok Cianjur," katanya.
Sementara Admin Dapodik Cianjur, Uus Rukmana, mengatakan untuk penyebab banyaknya siswa yang putus sekolah, pihaknya masih belum mengetahui alasan pastinya karena sebagian besar data tidak tercantum alasan yang membuat siswa berhenti menuntut ilmu. Hingga saat ini, tutur dia, jumlah siswa SD, SMP, dan SMA aktif di Cianjur sebanyak 441.335 siswa.
"Untuk jumlah sekolah di Cianjur, tingkat SD sebanyak 1.246, SMP 364, SMA 94 dan jumlah SMK sebanyak 186 sekolah. Jumlah siswa yang ke luar atau putus sekolah dilaporkan melalui web dapodik. Jumlah tersebut merupakan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya," kata Uus.
Baca juga: Empat rumah warga di Cianjur terbakar diduga akibat arus pendek listrik
Baca juga: Bawaslu Cianjur dalami dua laporan pelanggaran selama tahapan kampanye