Jakarta (ANTARA) - Mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI bersinergi dengan PT Pertamina (Persero) melalui pembangunan target 40 ribu outlet Pertashop hingga tahun 2024, sebagai lembaga penyalur resmi BBM, LPG, dan pelumas Pertamina berskala kecil yang digalakkan di desa-desa seluruh Indonesia.
Pada Rabu (21/10) di Tangerang Selatan, Banten, Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia, melalui kegiatan sosialisasi bersama Kemendagri RI.
Dalam kegiatan tatap muka yang bersifat terbatas dan mematuhi protokol kesehatan itu, sosialisasi disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Nata Irawan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina Mas’ud Khamid kepada Kepala Desa se-Provinsi Banten yang terbubung secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Nata Irawan menyampaikan, Kemendagri RI akan melakukan pembinaan dan pengawasan secara umum kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, serta Penyelenggaraan Pemerintahan Desa untuk percepatan pencapaian target program pertashop ini.
“Dalam hal tindak lanjut kerja sama ini, saya minta komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten atau Kota yang hadir, agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan program kerja sama Pertashop di Desa dengan sebaik-baiknya,” jelas Nata Irawan dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, Mas’ud Khamid mengatakan Pertamina sebagai agent of development selalu mendorong pertumbuhan ekonomi negara agar semakin berkembang, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Untuk itu, Pertamina membuka peluang kerjasama kemitraan bisnis Pertashop kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia.
“Sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet, Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola Pertashop. Kami harap kehadiran Pertashop dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa. Sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina,” ujar Mas’ud.
Melalui kerja sama tersebut, pada tahun 2020 Pertamina menargetkan 4.558 Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Adapun hingga bulan Oktober ini, terdapat total 753 outlet Pertashop yang sudah dan akan siap beroperasi di Indonesia.
General Manager Marketing Operation Region (MOR) III Werry Prayogi menjelaskan, khusus di Propinsi Banten telah beroperasi 11 outlet Pertashop yang berada di:
• Desa Cipicung, Kec. Cikeudal
• Desa Banjar, Kec. Banjar
• Desa Banyumas, Kec. Bojong
• Desa Menes, Kec. Menes
• Desa Sukasari, Kec. Tanjungteja
• Desa Cinangka, Kec. Cinangka
• Desa Curuggoong, Kec. Padarincang
• Desa Gunung Kaler, Kec. Gunung Kaler
• Desa Sindangsari, Kec. Petir
• Desa Sukadiri, Kec. Sukadiri
• Desa Muara Dua, Kec. Cikulur
“Pertamina terus bergerak memperluas pembangunan Pertashop untuk mencukupi kebutuhan energi bagi masyarakat di pelosok desa. Terutama masyarakat yang tinggal jauh dari lokasi SPBU,” jelas Werry.
Werry menambahkan, Pertashop memiliki kapasitas minimal 3.000 liter untuk jenis produk Pertamax. Pertashop dirancang dengan memperhatikan faktor keamanan dan akurasi takaran serta dalam pengurusan bisnisnya dilakukan secara langsung atau tanpa perantara.
“Pasokan produk BBM berkualitas disalurkan langsung menggunakan mobil tangki dari Fuel Terminal terdekat dari lokasi Pertashop,” tambahnya.
Untuk informasi terkait Pertashop, produk, dan layanan Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Call Center 135.