Maryland (ANTARA) - Uji klinis tahap akhir gabungan obat remdesivir buatan Gilead Sciences dan cairan antibodi berkonsentrasi tinggi yang menetralkan virus COVID-19 telah dimulai, menurut Institut Kesehatan Nasional (NIH) pada Kamis.
Para peneliti yakin bahwa memberikan cairan antibodi kepada pasien COVID-19 di awal gejala mampu memperkuat respons antibodi alami melawan virus, sehingga mengurangi resiko penyakit parah serta kematian.
Perusahaan farmasi Emergent BioSolutions, Grifols S.A, CSL Behring dan juga Takeda Pharmaceutical bekerja sama memasok cairan antibodi tersebut, demikian NIH.
Penelitian, yang menguji cairan antibodi yang dibuat dengan plasma pasien sembuh COVID-19, dilakukan pada orang dewasa rawat inap di Amerika Serikat, Meksiko dan 16 negara lainnya.
Tujuan utama dari uji klinis tersebut adalah untuk membandingkan status kesehatan pasien yang menerima gabungan obat tersebut dengan mereka yang menerima remdesivir saja, setelah sepekan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Obat COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
Baca juga: Luhut minta produsen farmasi nasional percepat produksi obat corona
Baca juga: Tak ada perbedaan signifikan diobati remdesivir 5 dan 10 hari
Uji akhir gabungan obat remdesivir, cairan antibodi untuk COVID-19 dimulai
Jumat, 9 Oktober 2020 14:06 WIB