Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China berjanji mendistribusikan vaksin COVID-19 ke negara-negara di seluruh dunia yang membutuhkannya dengan harga yang rasional.
"Vaksin dari berbagai negara masih dikembangkan. Tidak jelas berapa harganya. Tapi bagi China sudah jelas. Kami akan memberikan vaksin kami kepada dunia sebagai barang kebutuhan publik global dengan harga yang fair dan rasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA, Kamis.
Pernyataan tersebut untuk menanggapi laporan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh China akan lebih mahal daripada yang diproduksi oleh Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.
Wang menampik laporan tersebut dengan menyatakan China telah berjanji untuk menjadikan vaksin mudah diakses dengan harga terjangkau di negara- negara berkembang dan akan menjaga komitmen tersebut.
China sedang berpacu dengan waktu dalam mengembangkan vaksin COVID-19. Setelah vaksin tersedia, akan segera dibagikan sebagai barang kebutuhan publik global.
Wang menambahkan bahwa China akan memprioritaskan distribusi vaksin kepada negara-negara berkembang melalui berbagai cara, termasuk sumbangan dan bantuan gratis.
China mengembangkan sedikitnya 11 jenis vaksin COVID-19, sebanyak sembilan di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap ketiga di China dan beberapa negara lain, termasuk Indonesia.
Kandidat vaksin yang dikembangkan Sinopharm dan Sinovac telah dipajang di salah satu anjungan pameran di Shanghai beberapa waktu lalu.
Bahkan sudah beredar pula harga untuk dua dosis sekitar 900 yuan atau sekitar Rp2 juta.
Baca juga: Vaksinasi massal di Beijing September, murid sekolah gratis
Baca juga: Program vaksin WHO berlanjut tanpa dukungan China, Rusia dan AS
Baca juga: China dan AS absen, 156 negara gabung dalam skema adil vaksin global