Tasikmalaya, 1/12 (ANTARA) - Sebanyak 110 pelajar tingkat SMP dan SMA se-Kota Tasikmalaya mengikuti sosialisasi bahaya narkoba yang digelar gerakan anti narkoba (Granat) di SMA Pasundan 2 Tasikmalaya, Selasa.
Ketua pelaksana sekaligus kepala bidang pendidikan dan penyuluhan Granat Kota Tasikmalaya, Lefran Osak, mengatakan sosialisasi bahaya narkoba sebagai upaya menekan pengguna narkoba di kalagan pelajar.
"Tidak menutup kemungkinan remaja atau pelajar bisa menjadi pengguna narkoba, makanya kami berikan pemahaman tentang bahaya narkoba," katanya.
Diharapkannya sosialisasi bahaya narkoba dapat mengubah pola pikir pelajar pengguna maupun tidak untuk menjauhi narkoba dan tidak melakukan coba-coba mengkonsumsi narkoba jenis apapun.
Kata Lefran sosialisasi menjelaskan kepada pelajar tentang penyalahgunaan narkoba yang dapat membahayakan fungsi organ tubuh termasuk pertumbuhan otak manusia.
Selain itu pemaparan materi menerangkan jika mencoba narkoba maka akan terjadi reaksi ketagihan dan selanjutnya akan berani mencoba kembali mengkonsumsi narkoba.
"Kami harap sosialisasi ini bisa menambah pengetahuan pada pelajar, agar tidak sekali-kali mencoba narkoba, sebaiknya mereka harus menjauhi narkoba," katanya.
Menurutnya, sosialisasi di kalangan remaja atau pelajar dinilai efektif memberikan sebuah wawasan tentang bahaya narkoba agar peredaran dan jumlah pengguna tidak semakin bertambah di kota Tasikmalaya.
Sosialisasi bahaya narkoba akan terus dilakukan poihak granat maupun seluruh elemen masyarakat dan sekolah serta pemeritnahd aerah agar peredaran narkoba tidak semakin meluas.
"Upaya sementara kepada pelajar itu memberikan pemahaman bagi pengguna narkoba tentu akan merusak masa depannya," katanya.
Sementara itu kepala DPD Granat Provinsi Jabar, Wenda sebagai pemateri dalam kesempatan sosialisasi tersebut, mengatakan pengaruh dari narkoba akan berdampak merusak moral pengguna.
Dijelaskannya pemula pengguna narkoba akan berdamapk buruk pada perilaku buruk seperti melakukan pencurian dengan berbagai cara untuk kebutuhan membeli narkoba.
"Awalnya kita mampu kalau punya uang, tapi ketika tidak punya uang, terus butuh (narkoba) nanti akan timbul mencari uang dengan mencuri," katanya.
Sementara itu jumlah pengguna narkoba di kota Tasikmalaya merupakan peringkat pertama di Jabar berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), diantaranya menyerang kalangan pelajar.
Tingkat pelajar SMP mencapai 1.400 orang, tingkat SMK 1 1.600 orang pelajar di kota Tasikmalaya pengguna narkoba dari data BNN Agustus 2009.
"Sosialisasi ini diharapkan mampu menekan tidak berkembangnya pengguna narkoba pada pelajar," katanya.***3***
Feri Purnama
(U.PK-FPM/B/E001/E001) 01-12-2009 16:08:39