Cimahi, 24/10 (ANTARA) - Berpikir positif (positive thinking) serta kerja keras menjadi kunci sukses komedian Indonesia yang terkenal dengan banyolan yang khas, tepuk tangan ala monyet, bahasa inggris ala Tukul Arwana.
"Untuk bisa mencapai semua dalam hidup saya sekarang ini, saya selalu berpikir positif serta kerja keras," kata Tukul Arwana, saat memberi materi dalam Kuliah Umum bertajuk "Motivamor bersama Mr Tukul" di Aula Sasana Krida Kampus Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Kota Cimahi, Selasa.
Dihadapan 1200 mahasiswa Unjani, Tukul Arwana, membeberkan kisah sukses hidupnya selama merintis karier di Ibu kota Jakarta, yang penuh dengan kisah-kisah menakjubkan.
Tukul menuturkan, pada saat ia belum terkenal seperti saat ini, ia sempat menjual cincin kawin istrinya untuk bertahan hidup di Jakarta.
"Saya sempat menjual cincin kawin istri saya untuk bisa bertahan hidup," ujar pria bernama asli Reynaldi ini.
Ia menyatakan tidak pernah merasa minder dengan kekurangan yang dimiliknya.
"Saya ini seperti pisau yang jelek tapi diasah terus sehingga bisa jadi tajam,"kata Tukul yang terkenal dengan kalimat "Kembali ke Laptop".
Dikatakannya, kekurangan yang dimilikinya seperti bahasa inggris yang kacau, kepolosan dan penampilan konyol yang menjadi trade mark-nya, mampu mengantarkannya untuk mencapai puncak kejayaan.
Tukul saat ini, bisa dijadikan semacam ikon atau simbol orang desa yang mampu menaklukkan kerasnya kehidupan di ibu kota.
Tukul yang terlahir sebagai orang desa, dengan tingkah laku yang kampungan, seakan menjadi simbolisasi kesuksesan yang dimulai dari bawah.
Oleh karena itu, tak heran apabila Tukul Arwana dianggap mampu menjadi representasi kebanyakan orang yang ingin sukses.
"Perjalanan hidup saya panjang dan penuh dengan cacian dan cibiran. Saya jalan dari satu kampung ke kampung yang lain, dari satu panggung ke panggung yang lain. Dan inilah yang sekarang saya terima," kata bapak tiga anak ini.
Sebelum menjadi seperti sekarang, Tukul mengaku sempat menjadi seorang sopir omprengan, kru shooting video, sopir pribadi, dan penyiar radio.
Ia juga menyatakan, kesuksesan yang diperoleh dirinya juga tak lepas dari bantuan pihak lain serta campur tangan Tuhan.
"Saya bisa mencapai ini semua berkat Allah SWT dan bantuan banyak orang juga," ujarnya.
Sementara itu, staf Humas Unjani, Suhaeli Nasution, menyatakan, kedatangan Tukul Arwana dihadapan 1200 mahasiswa Unjani, diharapkan mahasiswa dapat mengambil pengalaman hidup dari seorang Tukul Arwana.***4***
Adjat Sudrajat
(U.PK-ASJ/B/Y003/Y003) 24-11-2009 15:20:40