Jakarta (ANTARA) - Lembaga filantropi Dompet Dhuafa (DD) menargetkan program pengembangan pertanian pangan berbasis pesantren mencakup luas 1.000 hektar dari yang telah direalisasikan saat ini sekitar 50 hektar.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Nasyith Majidi menyatakan melalui program ketahanan pangan berbasis masyarakat pesantren dan petani binaan pihaknya memberdayakan santri Pondok Pesantren Alam (PPA) Al Muhtadin Sukabumi, Jawa Barat serta 10 kelompok padi untuk mengembangkan pertanaman padi.
Tanaman padi hasil kolaborasi Dompet Dhuafa melalui Social Trust Fund (STF) bersama OK Oce tersebut mencakup luas kurang lebih 50 hektare sawah irigasi di Desa Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, dengan sepuluh kelompok tani binaan yang setiap kelompok terdiri atas 10-20 Kepala Keluarga.
"Setelah panen padi 50 hektar di Pesantren Al Muhtadin ini selesai. Insya Allah akan dilanjutkan dengan program yang sama, yaitu seluas seribu hektar di beberapa daerah," ujar Nasyith dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dari panen tersebut, lanjutnya, diperoleh hasil maksimal per hektar di kisaran 6-7 ton sekali panen dalam kurun tiga bulan atau diperkirakan bisa produksi tiga kali atau sekitar 1.050 ton per tahunnya.
"Semuanya dikelola oleh para santri dan petani pemberdaya, atau melibatkan 2.000 penerima manfaat," ujarnya.
Kolaborasi besar di tengah suasana pandemi akibat COVID-19 yang cukup panjang tersebut, menurut dia bisa menjadi solusi bagi masyarakat luas. Hasil produksi yang bagus diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi bagi masyarakat pedesaan.
Baca juga: SK bantuan untuk pesantren di masa pandemi segera terbit
Baca juga: Seluruh pengasuh pesantren didorong bentuk Satgas COVID-19