Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup terkoreksi jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS The Fed.
Rupiah ditutup melemah 8 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.543 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.535 per dolar AS.
"Pasar saat ini tengah menantikan hasil rapat bulanan bank sental AS The Federal Reserve yang rencananya diumumkan Kamis dini hari waktu Indonesia," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Rabu.
Konsensus menyebutkan tidak ada ruang sama sekali untuk perubahan. Kemungkinan suku bunga acuan AS bertahan di 0-0,25 persen.
Dari domestik, walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia diramal akan minus di kuartal II-2020, namun itu dinilai merupakan awal kebangkitan ekonomi sehingga di kuartal berikutnya akan kembali positif.
Ibrahim menilai, hal tersebut harus dibarengi dengan penanganan pandemi COVID-19 yang efektif dan berjalan seiring dengan pembukaan aktivitas ekonomi sehingga kondisi perekonomian bisa pulih pada kuartal III dan kuartal IV.
Kalau itu terjadi, lanjutnya, maka pertumbuhan ekonomi domestik secara keseluruhan tahun akan bisa tetap di zona positif.
"Ini membawa angin segar tersendiri bagi pelaku pasar untuk kembali masuk ke pasar dalam negeri sehingga ketakutan pasar akan kembali sirna," ujar Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.455 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.455 per dolar AS hingga Rp14.595 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.570 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.543 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah kembali menguat jelang pengumuman hasil rapat The Fed
Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 80 poin menjadi Rp14.455 per dolar AS
Baca juga: Kurs rupiah ditutup stagnan di tengah pelemahan mata uang Asia