Jakarta (ANTARA) - Persiraja Banda Aceh berharap PSSI tetap melanjutkan kompetisi Liga 1, dengan catatan saat kondisi Indonesia akibat pandemi virus corona penyebab COVID-19 sudah tertangani dan kembali stabil.
"Bila nanti wabah corona sudah berakhir, kita mendukung PSSI dan PT. LIB untuk menggulirkan kembali kompetisi," ujar Presiden Persiraja Nazaruddikn Dek Gam seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Tim perlu adaptasi saat kompetisi ditunda, kata Kapten Persib
Menurut dia, harapan kembali bergulirnya kompetisi beralasan. Pasalnya, klub kebanggaan masyarakat Aceh itu baru melakoni satu laga kandang dari tiga laga yang baru dijalani, terlebih sepak bola menjadi bagian yang tak terpisahkan.
"Masyarakat Aceh dan Indonesia umumnya juga masih sangat berharap kompetisi kembali diputar, karena Persiraja menjadi satu-satunya hiburan bagi rakyat Aceh," kata dia menambahkan.
Di sisi lain, Persiraja baru kembali berkancah di kompetisi tertinggi di Indonesia itu setelah 12 tahun menunggu. Maka kembalinya tim berjuluk Laskar Rencong ini sangat dinantikan masyarakat Aceh.
"Lebih 26 ribu pendukung hadir di Stadion Harapan Bangsa waktu itu (laga kandang pertama Liga1). Dan untuk bisa kembali menghibur masyarakat Aceh selanjutnya di Liga 1, maka kita berharap Liga 1 diputar kembali sembari berdoa virus Covid-19 secepatnya berlalu," katanya.
Baca juga: PSSI akan susun ulang jadwal kompetisi Liga 1 dan Liga 2
Maka dari itu, ia meminta masyarakat untuk mengikuti seluruh instruksi pencegahan penularan. Dengan begitu, maka proses penanganan COVID-19 akan semakin cepat dan kehidupan akan kembali berjalan normal.
Sebelumnya, dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan bergulir kembali pada awal Juli jika masa darurat corona sudah berakhir.
Namun apabila pemerintah memperpanjang status darurat, kemungkinan besar kompetisi akan dihentikan secara total dan menggantinya dengan turnamen.
Baca juga: Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara sebagai imbas Covid-19