Bandung (ANTARA) - Berbagai liga sepak bola di dunia termasuk liga besar Eropa terpaksa harus menghentikan sementara kompetisinya akibat pandemi COVID-19 atau virus corona yang tengah mewabah di seluruh dunia.
Tercatat Liga Italia menjadi liga sepak bola besar Eropa pertama yang menghentikan sementara semua pertandingan per 9 Maret setelah sebelumnya memainkan sejumlah pertandingan tanpa penonton.
Sementara itu beberapa pemain dan pelatih sepak bola di selury dunia pun terhitung sudah terjangkit oleh virus ini, seperti pelatih Arsenal Mikel Arteta, pemain Juventus Paulo Dybala dan Blaise Matuidi, pemain Persib Wander Luiz.
Terhentinya berbagai liga akibat pandemik ini sebenarnya bukan pertama kalinya dalam sejarah sepak bola. Setidaknya sudah dua kali kompetisi dunia untuk permainan si kulit bundar ini dihentikan akibat beberapa alasan.
Perang Dunia I
Peristiwa meletusnya Perang Dunia Pertama yang dideklarasikan pada tahun 1914 ini berdampak besar pada pemberhentian berbagai liga yang saat itu sedang berkembang, seperti Liga Inggris, Prancis, Italia, dan Jerman.
Liga Spanyol saat itu belum terbentuk dan baru hadir pada 1929.
Akibat perang dunia ini, beberapa pemain sepak bola juga terpaksa berubah peran dalam perang dunia sebagai tentara.
Bahkan, para pemain sepak bola se-Britania Raya berkumpul dan membentuk batalyon sendiri bernama Football Battalion yang dipimpin oleh pemain Birmingham City Frank Buckley.
Berbagai pertandingan sepak bola perlahan mulai dibangkitkan lagi pada 1919 seiring dengan meredanya perang dunia pertama.
Kisah menarik juga terjadi pada perang dunia pertama yang dikenal dengan cerita Christmas Truce atau pertandingan sepak bola antara tentara Britania Raya dengan Jerman pada Natal 1914.
Meskipun saat itu tentara Britania Raya dan Jerman sedang saling berperang, mereka menunda perang tersebut dan mengadakan pertandingan sepak bola serta kegiatan lain seperti bertukar kado, dan berpesta selayaknya Natal pada umumnya.
Untuk mengenang Christmas Truce, Pangeran William meresmikan tugu memorial pada 100 tahun kejadian terkenal tersebut atau pada 2014 bersama Asosiasi Sepak Bola Inggris atau FA, Federasi Sepak Bola Eropa atau UEFA, dan turut dihadiri beberapa pemain sperti Wayne Rooney, Philipp Lahm, serta Gareth Bale.
Presiden UEFA saat itu Michel Platini bahkan berujar, "Dengan memorial ini kita bisa membayangkan para tentara ini 100 tahun lalu mencari bahasa yang sama, yaitu sepak bola untuk mengekspresikan persaudaraan mereka."
Baca juga: Final Liga Champions dan Liga Europa resmi ditunda UEFA
Perang Dunia II
Kompetisi sepak bola di dunia kembali dihentikan oleh Perang Dunia Kedua yang mulai meletus pada akhir 1930-an. Beberapa liga sepak bola di Eropa, seperti Liga Inggris terhenti di pertengahan musim 1939-1940 hingga akhirnya baru bisa dimulai kembali pada musim 1946-1947.
Beberapa pemain sapak bola juga tercatat bergabung dalam perang sebagai tentara dan tidak sedikit juga yang tewas. Meski berjalannya Liga Inggris dihentikan, terdapat liga-liga regional yang dinamakan "The Wartime League" dan "The War Cup" yang berlangsung sebagai sarana rekreasi para pekerja di Inggris di tengah perang.
Perang juga berdampak pada absennya gelaran Piala Dunia, bahkan selama dua edisi yaitu pada tahun 1942 dan 1946.
Liga lain seperti Liga Spanyol juga terdampak oleh perang dunia dan perang sipil sehingga harus menunda sementara berbagai pertandingan.
Begitu pula dengan Liga Italia yang meskipun bisa berjalan di tengah perang dunia hingga tahun 1943, namun musim berikutnya ditunda dan baru bisa memulai kembali kompetisi liga pada 1945 saat perang usai.
Liga Jerman sempat berjalan sampai 1944 dan kemudian dihentikan seiring dengan berbagai serangan perang yang menimpa Jerman saat itu.
Pertandingan sepak bola resmi pun absen di Jerman sampai tahun 1948.
Baca juga: PSSI resmi hentikan sementara Liga 1 dan 2
Baca juga: Euro 2020 resmi ditunda, UEFA prioritaskan rampungkan liga-liga