Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor Ade Yasin mengaku kesulitan mencari panitia seminar di Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang menjadi riwayat kunjungan dua pasien virus corona jenis baru (COVID-19) asal Jawa Tengah yang meninggal dunia.
"Hasil (pencarian) panitia seminar di Babakan Madang sampai hari ini panitianya belum ketemu, dan sedang ditracking," ujarnya saat mengumumkan kasus COVID-19 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.
Di samping mencari pihak panitia seminar tentang antiriba itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 15 pegawai hotel tersebut, dan hasilnya negatif infeksi COVID-19.
Baca juga: Tiga warga positif COVID-19, satu meninggal dunia, kata Bupati Bogor
Namun, untuk lebih memastikan lagi, ia tengah menguji sampel lima dari 15 pegawai yang sudah dinyatakan negatif, untuk kembali uji laboratorium di Bandung.
"Lima kita kirim ke Bandung untuk sampel pemeriksaan. Kalau di sini dinyatakan sehat masa inkubasi 14 hari, makanya kami kirim ke Bandung untuk pemeriksaan lebih lanjut," terang Ade Yasin.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah yang meninggal dunia bertambah satu orang. Pasien tersebut berjenis kelamin perempuan dengan usia 49 tahun, dan berdasarkan hasil pelacakan pihaknya, pasien pernah mengikuti seminar di Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: DPRD sebut Dinkes Kabupaten Bogor gagap deteksi COVID-19
"Pasien ini memiliki riwayat perjalanan yang sama dengan pasien positif COVID-19 meninggal kasus pertama di Jawa Tengah yang dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta," katanya.
Hingga saat ini, kata dia, di Jateng pasien positif COVID-19 yang memiliki riwayat perjalanan di Bogor untuk mengikuti seminar berjumlah empat orang, dua di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: ASN Pemkab Bogor tetap wajib ngantor