Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengimbau kepada masyarakat supaya tidak memanfaatkan kesempatan bekerja dan belajar dari rumah untuk mendatangi tempat liburan atau acara dengan kerumunan.
"Jangan sampai mereka yang tidak masuk kantor atau tidak masuk sekolah justru berlibur ke tempat-tempat liburan. Itu justru yang harus dihindari, kerumunan atau banyak orang, itu yang menyebabkan potensi penularannya sangat besar," kata Wapres Ma'ruf Amin, di Jakarta, Rabu.
Wapres meminta masyarakat disiplin menjalankan imbauan pemerintah untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak dengan orang asing selama setidaknya dua pekan ke depan, sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Baca juga: Wapres minta Fatwa MUI terkait COVID-19 agar umat tidak permisif
"Seperti sudah diarahkan oleh Presiden (Joko Widodo) supaya masyarakat menjaga jarak, social distancing, kemudian juga bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah," ujarnya pula.
Upaya untuk menghindari penyebaran COVID-19, Wapres Ma'ruf pun memperketat protokol pengamanannya dengan tidak menerima tamu dan tidak menghadiri pertemuan yang sifatnya mendesak.
Baca juga: Istana: Tidak benar Presiden berlakukan karantina parsial
Sejak Senin (16/3), Wapres menggunakan telekonferensi dalam melakukan rapat dengan jajarannya seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau rapat, misalnya dengan BNPT, itu lewat teleconference, rapat dengan berbagai kementerian untuk melakukan koordinasi juga tidak bertatap muka langsung. Jadi kami sudah menggunakan sistem jarak jauh," ujarnya.
Baca juga: Wabah COVID-19, Mahfud: Pemerintah jamin kebutuhan sembako
Dalam mencegah penyebaran COVID-19, Presiden Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pertemuan fisik dengan orang asing selama 14 hari terhitung sejak Senin (16/3), sebagai salah satu cara untuk mencegah virus tersebut menyebarluas. Presiden juga telah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan dan kementerian terkait untuk meningkatkan langkah-langkah ekstra penanganan global.
"Yang paling penting social distancing, bagaimana kita menjaga jarak. Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, beribadah di rumah," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Update - Pasien positif COVID-19 jadi 172 kasus
Wapres berharap bekerja dan belajar dari rumah bukan untuk berlibur
Rabu, 18 Maret 2020 9:55 WIB