Ottawa (ANTARA) - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akan diisolasi selama dua minggu setelah istrinya, Sophie, pada Kamis (12/3) dites positif mengidap virus corona.
Wabah itu memaksa otoritas Provinsi Ontario menutup sekolah-sekolah guna mencegah penyebaran virus.
"Kondisi kesehatan Perdana Menteri dalam keadaan baik dan tidak menunjukkan ada gejala. Sebagai langkah pencegahan, serta atas anjuran para dokter, beliau akan diisolasi selama 14 hari," demikian bunyi sebuah pernyataan.
Sophie juga akan dikarantina selama 14 hari.
"Perdana Menteri akan tetap melanjutkan menjalankan tugas-tugasnya serta akan memberi pernyataan kepada rakyat Kanada besok," bunyi pernyataan tersebut.
Sophie Gregoire Trudeau baru-baru ini kembali dari London dan mengalami beberapa gejala flu. Karena itu, ia menjalani tes virus corona, kata kantor perdana menteri pada Kamis. Hasil uji menunjukkan Sophi positif corona, kata kantor PM pada Kamis petang.
Kanada melaporkan 145 kasus baru virus, naik tiga kali lipat dari satu pekan lalu.
Satu orang di Kanada meninggal karena corona sementara tujuh dari 10 provinsi di Kanada melaporkan kasus infeksi COVID-19 itu.
Ontario, provinsi dengan penduduk terbanyak, hanya dalam semalam melaporkan ada 17 kasus baru, yang merupakan kenaikan sebesar 40 persen.
Untuk membendung virus, otoritas setempat telah memerintahkan agar sekolah-sekolah ditutup mulai Sabtu (14/3) hingga 5 April.
Baca juga: Kasus baru corona di Wuhan China turun lagi
Baca juga: WHO: COVID-19 pandemi yang dapat dikendalikan
Sumber: Reuters