Bandung (ANTARA) - Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung memastikan saat ini stok bahan pokok tetap aman di tengah kabar panik borong belanja (panic buying) menyusul adanya dua warga Depok yang dinyatakan positif Virus Corona.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Bandung, Usep Awaludin mengimbau masyarakat agar tidak ikut panik, karena stok pangan Kota Bandung ia pastikan tercukupi.
“Kita imbau kepada masyarakat Kota Bandung jangan panic buying atau membeli bahan pangan hingga menimbunnya. Jangan sampai terpengaruh daerah lain,” kata Usep di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis.
Menurutnya perilaku panik hingga belanja berlebihan justru akan menimbulkan kerugian. Contohnya, kata dia, apabila bahan pangan yang dibeli ternyata tak digunakan, maka akan menjadi sampah yang percuma karena tak layak konsumsi.
Kemudian dengan adanya pembelian dalam jumlah banyak, menurutnya justru akan memancing kenaikan harga pangan di pasaran. Pasalnya, kata dia, dengan permintaan tinggi membuat para pedagang akan menaikkan harga jual dan dikhawatirkan dimanfaatkan oleh oknum dengan melakukan penimbunan.
“Kalau diborong, takutnya malah jadi food waste karena bahan pangan yang tidak termanfaatkan. Terus kalau tidak panic buying juga insyaallah harga pangan tidak akan meningkat,” kata dia.
Saat ini menurutnya tim dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung juga terus memantau harga bahan pangan di pasaran. Dia menilai kini bahan pangan di pasaran masih tergolong normal.
“Di Kota Bandung masih stabil, tidak ada yang melonjak. Kita terus koordinasi dengan pasar dan sampai saat ini tidak ada yang melonjak,” kata dia.
Dia menjelaskan, kebutuhan per hari bahan pangan di Kota Bandung yakni untuk beras sebanyak 640 ton, daging sapi sebanyak 36 ton, daging ayam sebanyak 99 ton, telur ayam sebanyak 144 ton, cabe merah sebanyak 8 ton, cabe rawit sebanyak 11 ton, bawang merah sebanyak 125 ton, dan bawang putih sebanyak 93 ton.
“Semua kebutuhan kita sudah terpenuhi itu banyak dari luar daerah yang menyuplai. Bahkan Bulog Jawa Barat juga sudah menjamin 248.000 ton beras untuk Jawa Barat. Bawang putih yang sempat langka karena impor dari China juga akan diimpor dari India,” katanya.