Karawang, Jawa Barat (ANTARA) - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, akan meresmikan ekspor perdana dari produk Isuzu Traga yang dilaksanakan di pabrik Isuzu Karawang Plant di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur pada 12 Desember 2019.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Jap Ernando Demily, dalam keterangannya di Karawang, Kamis, mengatakan, ekspor produk perusahaannya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi target produksi.
“Ini juga sebagai bentuk upaya kami untuk terus meningkatkan kualitas produk agar memenuhi standar kualitas kelas dunia dan pada akhirnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi global kendaraan Isuzu di luar Jepang,” katanya.
Ia menekankan, dalam setiap produknya, khususnya untuk ekspor Isuzu Traga, pihaknya berjanji untuk terus berusaha memberikan kualitas, biaya, serta penyampaian produk yang terbaik agar dapat menjadi basis produksi yang unggul.
Pihaknya juga berharap ekspor ini dapat menjadi tonggak baru sejarah Isuzu di Indonesia dan menjadi batu loncatan serta pembuka yang baik untuk produk perusahaannya.
Pada 2015, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memindahkan pabrik yang sebelumnya berada di Pondok Ungu, Bekasi ke pabrik baru di Kawasan Suryacipta City of Industry di Karawang.
Pabrik Isuzu Karawang Plant memiliki luas lahan 30 hektare dengan kapasitas regular 52.000 unit pertahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit pertahun.
Pabrik Isuzu Indonesia ini merupakan salah satu langkah agar perusahaan lebih dekat dengan visinya, yakni menjadi pemain dominan di segmen yang dilayani di Indonesia dan sebagai basis produksi kelas dunia di grup Isuzu.
Oleh karena itu, selain memproduksi kendaraan niaga yang sesuai untuk pasar Indonesia, pabrik ini harus dapat menjadi basis produksi kendaraan yang akan diekspor ke berbagai negara.
“Langkah selanjutnya, pada 2018 yang kami memperkenalkan Isuzu Traga, sebuah kendaraan pick up medium yang menjadi kebanggaan kami karena Isuzu Indonesia dipercaya sebagai negara satu–satunya yang mengembangkan dan juga memproduksi kendaraan tersebut,” katanya.
Sebelumnya dalam “World Premiere Isuzu Traga”, perusahaan itu mengumumkan bahwa kendaraan ini akan diekspor, dan pada 12 Desember 2019.
Filipina adalah negara tujuan pertama dari ekspor Isuzu Traga dengan total 6.000 unit hingga akhir 2020 dengan kontribusi pada devisa negara diestimasikan mencapai 66.000.000 dolar AS per tahun.
Pada 3 tahun ke depan, Isuzu Indonesia berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara, tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika.
Selain itu, Export Isuzu Traga sudah mendapatkan Fasilitas Pembebasan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).
KITE merupakan salah satu fasilitas Menteri Keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dengan menggunakan fasilitas ini, impor bahan baku yang diolah, dirakit, dipasang pada barang dan hasil produksinya akan diekspor tidak dipungut bea masuk dan PPn Impor.
Ekspor dari Isuzu Traga ini tidak hanya berdampak pada lingkaran internal dari Isuzu Indonesia sendiri, melainkan juga pada lingkaran eksternal bisnis Isuzu.
Kegiatan ekspor membutuhkan penambahan supplier hingga total suplier yang terlibat mencapai 119 perusahaan. Secara keseluruhan, ekspor akan memberikan tambahan penghasilan bagi para suplier hingga 9.000.000 dolar AS per tahun, serta penambahan omset untuk perusahaan logistik dapat mencapai 300.000 dolar AS per tahun.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senior Executive Officer Isuzu Motors Ltd Yoichi Masuda, serta Presiden Direktur PT. Astra International Prijono Sugiarto.