Bandung (ANTARA) - Wakil Dekan Sumber Daya Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Aurik Gustomo, mengatakan saat ini penggunaan big data di kalangan perusahaan masih dinilai kurang maksimal atau optimal.
"Padahal, big data dalam konsep bisnis memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan agar dapat bersaing di industri," kata Aurik pada acara “Leaders Forum and Alumni Sharing” dengan Topik “Applying Big Data to Empower Your Business” di Gedung Freeport Kampus SBM ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Sabtu.
Aurik mengungkapkan selama ini masih banyak perusahaan yang fokus hanya menggarap platform dan digital market saja.
"Mereka berasumsi cukup menghubungkan antara produsen ke konsumen maka rata-rata sudah dianggap menerapkan industri 4.0," katanya.
Seharusnya, kata Aurik, yang membangun platform juga harus memikirkan bagaimana agar tenan atau vendornya bisa tumbuh bisnisnya dengan cara mengembangkan kualitas produknya.
Dia mencontohkan seperti GoFood yang hanya menghubungkan antara restoran dengan konsumen.
"Ke depan, GoFood juga harus mampu memberikan pengembangan, pelatihan kepada restoran bagaimana cara konsumen beli lagi ke platform itu," katanya.
"Kalau bisnis berkembang, pasti transaksi dalam platformnya semakin meningkat. Itulah yang kita sebut ekosistem bisnis bersama-sama," lanjut dia.
Big data dalam konsep bisnis memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan agar dapat bersaing di industri.
Pasalnya, saat ini industri menghadapi disrupsi teknologi, yang memicu perubahan akan pola ekonomi, manajemen, bisnis, sosial, pola politik, pola budaya.
Aurik mengatakan bahwa big data berperan dalam memahami informasi demografi target dan preferensi pelanggan karena mampu menggambarkan bagaimana perilaku pelanggan secara praktis.
"Jika dianalisis dengan benar, big data ini dapat digunakan untuk menemukan karakter pelanggan sehingga perusahaan dapat memanfaatkan wawasan ini untuk peningkatan produk, strategi bisnis, dan kampanye pemasaran untuk memenuhi keinginan pelanggan," kata Aurik.
Meskipun masyarakat sudah mengetahui akan manfaat dari konsep big data namun baru kali ini pemanfaatan dan implementasi teknologi kecepatan dan efisiensi data dapat dianalisis.
"Ke depan data terstruktur maupun tidak, akan tumbuh secara substansial. Data itu akan dikumpulkan dan diperiksa untuk mengungkapkan wawasan yang tidak terduga bahkan membantu memprediksi masa depan," ujarnya
Dia menyebutkan big data akan menjadi aset penting perusahaan sebab trend pemanfaatan big data di Indonesia diperkirakan akan semakin masif seiring dengan era digitalisasi.
Untuk dapat mengimplementasikan hasil dari big data Analitik juga diperlukan kolaborasi dari semua aktor yang terlibat dalam suatu lingkungan bisnis.
Kami ingin membangun servis ekosistem yang diperkuat oleh big data untuk mendapatkan Sustainable Business Environment.
"Inilah yang akan menjadi manfaat besar bagi negara Indonesia, khususnya sektor ekonomi digital," kata dia.
Sementara itu, Director of Big Data Analysis and Social Simulation Laboratory SBM ITB, Manahan Siallagan mengatakan terkadang dunia industri ini menerapkan big data untuk satu permasalahan tertentu sehingga belum ada integrasi bagaimana konsep itu digunakan bukan hanya satu masalah tapi dapat membangun kinerja perusahaan secara menyeluruh.
Bahkan, kata Manahan, pemerintah juga sudah mengingatkan akan pentingnya penerapan big data Analytics, artificial intelligence and digital business.
"Secara umum perusahan di Indonesia sudah siap menerapkan big data. Namun, mereka mencoba untuk suatu yang kecil dulu kemudian mengitegrasikannya," katanya
Dia menyebutkan kegiatan “Leaders Forum and Alumni Sharing” ini juga untuk memicu kepedulian terhadap konsep big data yang sangat bermanfaat di era ekonomi digital.
Untuk itu, SBM ITB juga menerapkan konsep big data tersebut sehingga bisa menghasilkan lulusan yang mampu berkecimpung di dunia bisnis ekonomi digital.
"Kita persiapkan mereka dari sekarang dengan konsep big data ini," katanya.