Ribuan kepala keluarga di sembilan desa di Kecamatan Cibinong, Cianjur, Jawa Barat, Rabu, mengharapkan dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Cianjur, segera membangun jalan milik kabupaten secara permanen.

Pasalnya jalan yang menghubungkan sembilan desa di wilayah tersebut, masih berlandaskan batu koral dan tanah, karena belum mengalami pengaspalan layaknya jalan milik kabupaten di kawasan lain di Cianjur.

Kondisi ini menyebabkan roda perekonomian di wilayah itu terhambat, karena jalan sepanjang 32 kilometer ini, merupakan jalur utama warga untuk menjual hasil bumi ke kota.

"Jalan yang menghubungkan sembilan desa di Kecamatan Cibinong ini, merupakan urat nadi warga untuk melakukan aktifitas ekonomi sehari-hari, namun belum pernah dibangun secara permanen atau diaspal," kata Kepala Desa Mekarmukti Somantri.

Ia menjelaskan saat ini jalan yang menghubungkan Desa Cikangkareng, Pamoyanan, Kalapanunggal, Cimaskara, Mekarwangi, Cipayung, Padasuka, Mekarmukti dan Desa Sukamanah-Leuwigudang hingga pusat kecamatan, masih berlandaskan batu.

Bahkan angkutan umum jenis Elf jurusan Ciwidey-Kalapanunggal yang melintas di jalur tersebut, selain membutuhkan waktu lama, kerap mengalami kecelakaan tunggal atau terjerembab ke dalam kubangan saat musim hujan.

"Saat musim mudik lalu, kecelakaan tunggal Elf masuk jurang mengakibatkan satu orang pemudik meninggal dunia karena kondisi jalan yang rusak berat ditambah kecil sulit dilalui dari dua arah sekaligus," katanya.

Selama ini, tutur dia, pihaknya sudah berupaya mengajukan proposal perbaikan jalan melalui kecamatan atau langsung ke dinas terkait di Pemerintah Kabupaten Cianjur, namun belum mendapatkan jawaban.

"Untuk mengantisipasi jalan semakin rusak, kami bersama mencoba menambal dengan cara menambah batu di landasan jalan yang berlubang karena pembangunan jalan kabupaten tidak bisa dari dana ADD atau DD," katanya.

Salah satu tokoh warga setempat, Kusmarwan mengatakan kondisi jalan yang masih kecil dengan landasan bebatuan itu, sudah berpuluh tahun dinikmati warga, dan tidak kunjung mendapat perbaikan atau diaspal dari instansi terkait.

Padahal, selama ini, tutur dia, PAD dari hasil bumi dan pajak yang dibayar warga sama dengan warga lainnya di perkotaan yang setiap tahun mendapat perbaikan jalan.

"Kalau dibilang belum merdeka itulah kami warga di sembilan desa di Cibinong yang belum bisa merasakan jalan leucir seperti di wilayah lain. Harapan kami Bupati Cianjur, segera berkunjung melihat kenyataan buruknya jalan di wilayah kami," katanya.

Baca juga: Sejumlah desa di Kecamatan Cikadu Cianjur mulai kesulitan air bersih

Baca juga: Pemkab Cianjur desak pemerintah pusat bangun jalur alternatif Puncak II


Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019