Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara halal bihalal dengan aktivis 98 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu petang.

Dalam kesempatan itu Presiden mendengarkan komitmen aktivis 98 untuk terus mengemban cita-cita reformasi.

Perwakilan aktivis 98 Adian Napitupulu mengatakan saat Presiden Soeharto lengser, aktivis 98 tidak meminta jabatan apapun di pemerintahan berikutnya. Kala itu, menurut dia, aktivis 98 kembali ke kampus menimba ilmu.

Namun demikian, kata Adian, saat ini ada teman-teman aktivis 98 yang telah berhasil menjadi anggota DPR RI, wali kota hinga bupati.

"Banyak juga teman-teman yang jadi pengusaha," ujar dia.

Adian mengatakan kepada Presiden aktivis 98 telah siap memimpin bangsa. Dia meminta Presiden memberikan kepercayaan kepada aktivis 98.

"Kita sudah siap memimpin bangsa ini. Tolong Pak Presiden percaya kepada kita," kata Adian yang juga politisi PDI Perjuangan itu.

Aktivis 98 Benny Ramdhani kemudian mendeklarasikan piagam kebulatan tekad aktivis 98.

Menurut Benny, dua dasawarsa telah berlalu namun aktivis 98 sebagai pencetus gerakan reformasi 98 masih ada dan terus berlipat ganda hadir di berbagai medan pengabdian.

"Kami berkeyakinan mampu melaksanakan komitmen aktivis 98 dalam melaksanakan tugas dan jabatan yang diemban dengan berpegang pada Pancasila, UUD dan menghormati kebhinekaan dan turut nenjaga keutuhan NKRI," jelas Benny.

Benny menegaskan aktivis 98 akan terus menjadi lidah, mata dan telinga rakyat dan terus mengutamakan kepentingan bangsa, negara di atas kepentingan pribadi demi keadilan rakyat.

Baca juga: Aktivis perempuan NU Bogor lolos jadi anggota DPRD Jabar

Baca juga: Dedi Mulyadi berbagi ilmu politik dengan aktivis perempuan di Bandung

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019