Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mendorong kawasan industri di Kabupaten Bekasi untuk membuat "teaching factory" atau tempat pelatihan keterampilan bagi warga agar angka pengangguran di daerah itu menjadi berkurang.
"Nanti sama-sama memprioritas warga lokal dan yang kedua mewajibkan pabrik-pabrik di sana membikin sekolah namanya 'teaching factory'. Yang jadi muridnya warga lokal, lulus dari sana keterampilan ada dan bisa disalurkan ke sektor industri," kata Gubernur Emil, seusai melantik Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Bekasi sisa masa jabatan tahun 2017-2022 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu.
Ia mengatakan Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk nomor tiga terbanyak di Jawa Barat dengan 3,6 juta penduduk.
"Tantangan terbesar Pemkab Bekasi adalah melaksanakan pelayanan secara optimal terhadap jumlah penduduk yang besar tersebut," kata dia.
Menurut dia, permasalahan Bekasi memiliki kesamaan dengan kabupaten/kota lainnya yaitu kesenjangan antara desa dan kota, kemiskinan dan pengangguran.
Tercatat di Kabupaten Bekasi jumlah penduduk miskin sebanyak 163 ribu orang dan jumlah pengangguran sebanyak 172 ribu orang.
Hal tersebut, kata Gubernur Emil, tentunya menjadi ironi karena Kabupaten Bekasi merupakan pusat dan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan tujuh kawasan industri.
"Dan tentunya Pemprov Jawa Barat akan terus mendorong dan mendukung proses pembangunan di Kabupaten Bekasi. Salahsatunya adalah upaya pengentasan kemiskinan di daerah terpencil seperti di Muara Gembong dengan menghadirkan desa peradaban," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan terkait masih tingginya angka pengangguran, Pemprov Jawa Barat juga bertekad untuk meningkatkan kompetensi SDM angkatan kerja terutama lulusan SMK atau sekolah vokasi agar mudah memenuhi kriteria minimal yang diinginkan para pengusaha.
"Selain itu, kami juga terus membina hubungan baik dengan para pengusaha untuk turut serta dalam menyusun kurikulum sekolah kejuruan dengan tujuan para lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan," kata dia.
Gubernur Emil mengatakan beberapa program unggulan telah diluncurkan seperti One Village One Product, Desa Digital, Patriot Desa, pemasangan wifi desa, BUMDesa, Mobil Siaga Desa, kerja sama penjualan produk desa secara online.
"Keberhasilan Kabupaten Bekasi dalam mengawal dan melaksanakan pembangunan akan membantu kami di provinsi dalam mengakselerasi Program-program Jabar Juara Lahir dan Bathin melalui inovasi dan kolaborasi," kata dia.
Baca juga: Nasihat Ridwan Kamil untuk Bupati Bekasi yang baru
Baca juga: Empat terduga teroris ditangkap Densus 88 di Jatibening Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Nanti sama-sama memprioritas warga lokal dan yang kedua mewajibkan pabrik-pabrik di sana membikin sekolah namanya 'teaching factory'. Yang jadi muridnya warga lokal, lulus dari sana keterampilan ada dan bisa disalurkan ke sektor industri," kata Gubernur Emil, seusai melantik Eka Supria Atmaja sebagai Bupati Bekasi sisa masa jabatan tahun 2017-2022 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu.
Ia mengatakan Kabupaten Bekasi merupakan wilayah yang memiliki jumlah penduduk nomor tiga terbanyak di Jawa Barat dengan 3,6 juta penduduk.
"Tantangan terbesar Pemkab Bekasi adalah melaksanakan pelayanan secara optimal terhadap jumlah penduduk yang besar tersebut," kata dia.
Menurut dia, permasalahan Bekasi memiliki kesamaan dengan kabupaten/kota lainnya yaitu kesenjangan antara desa dan kota, kemiskinan dan pengangguran.
Tercatat di Kabupaten Bekasi jumlah penduduk miskin sebanyak 163 ribu orang dan jumlah pengangguran sebanyak 172 ribu orang.
Hal tersebut, kata Gubernur Emil, tentunya menjadi ironi karena Kabupaten Bekasi merupakan pusat dan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan tujuh kawasan industri.
"Dan tentunya Pemprov Jawa Barat akan terus mendorong dan mendukung proses pembangunan di Kabupaten Bekasi. Salahsatunya adalah upaya pengentasan kemiskinan di daerah terpencil seperti di Muara Gembong dengan menghadirkan desa peradaban," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan terkait masih tingginya angka pengangguran, Pemprov Jawa Barat juga bertekad untuk meningkatkan kompetensi SDM angkatan kerja terutama lulusan SMK atau sekolah vokasi agar mudah memenuhi kriteria minimal yang diinginkan para pengusaha.
"Selain itu, kami juga terus membina hubungan baik dengan para pengusaha untuk turut serta dalam menyusun kurikulum sekolah kejuruan dengan tujuan para lulusan memiliki kompetensi yang dibutuhkan," kata dia.
Gubernur Emil mengatakan beberapa program unggulan telah diluncurkan seperti One Village One Product, Desa Digital, Patriot Desa, pemasangan wifi desa, BUMDesa, Mobil Siaga Desa, kerja sama penjualan produk desa secara online.
"Keberhasilan Kabupaten Bekasi dalam mengawal dan melaksanakan pembangunan akan membantu kami di provinsi dalam mengakselerasi Program-program Jabar Juara Lahir dan Bathin melalui inovasi dan kolaborasi," kata dia.
Baca juga: Nasihat Ridwan Kamil untuk Bupati Bekasi yang baru
Baca juga: Empat terduga teroris ditangkap Densus 88 di Jatibening Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019