Petugas penjaga pantai yang merupakan relawan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terjebak di karang saat menyelamatkan wisatawan yang tenggelam di Pantai Karanghawu.
"Salah seorang anggota kami yakni Muksin turut menjadi korban kecelakaan laut saat menyelamatkan nyawa seorang wisatawan yang diketahui bernama Mohamad Taofik Alfariji warga Kabupaten Bogor yang tenggelam saat sedang berenang di Pantai Karanghawu II atau Kebon Kalapa, Kecamatan Cisolok," kata Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi Asep Saepuloh di Sukabumi, Selasa.
Informasi yang dihimpun, saat itu Muksin tengah berjaga di Pantai Karanghawu II dan melihat ada wisatawan yang terseret arus laut hingga ke tengah. Pemuda yang mengabdikan dirinya ini untuk menyelamatkan korban tenggelam langsung memberikan bantuan.
Namun, karena lokasi tenggelamnya wisatawan berada di daerah berkarang dan berarus bawah laut yang cukup deras, relawan Balawista ini terjebak di bebatuan karang. Bahkan, untuk membantu Muksin relawan Balawista lainnya mengalami kesulitan dan pemuda berusia 20 tahun ini pun terjebak karang dan tubuhnya terombang-ambing ganasnya ombak laut selatan Sukabumi ini.
Akibat kejadian itu, Muksin sempat pingsan dan beruntung rekan-rekannya berhasil mengevakuasi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Cisolok untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara untuk wisatawan yang mengalami tenggelam, juga berhasil diselamatkan.
"Saat ini Muksin masih menjalani perawatan di puskesmas karena kondisi lemah dan terdapat beberapa luka di tubuh tetapi tidak parah akibat terbentur karang," tambahnya.
Asep mengatakan pihaknya sudah berulang kali mengimbau bahkan melarang wisatawan agar tidak berenang di area berkarang karena rawan terjadi kecelakaan dan dalam melakukan evakuasi pun petugas kesulitan. Apalagi di sekitar karang tersebut arus bawah lautnya cukup kencang.
Tapi, ia mengapresiasi seluruh anggotanya yang berani mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan wisatawan baik yang tenggelam maupun terseret arus laut. Walaupun relawannya itu tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi profesionalisme untuk menjaga keamanan pengunjung dijunjung tinggi.
"Kami tidak pernah mengeluh dengan keterbatasan, tapi seluruh anggota Balawista Kabupaten Sukabumi mempunyai tekad yang kuat dan terbukti hingga saat ini tidak wisatawan yang tewas akibat tenggelam di laut dan seluruhnya berhasil diselamatkan," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Salah seorang anggota kami yakni Muksin turut menjadi korban kecelakaan laut saat menyelamatkan nyawa seorang wisatawan yang diketahui bernama Mohamad Taofik Alfariji warga Kabupaten Bogor yang tenggelam saat sedang berenang di Pantai Karanghawu II atau Kebon Kalapa, Kecamatan Cisolok," kata Kepala Operasi dan SDM Balawista Kabupaten Sukabumi Asep Saepuloh di Sukabumi, Selasa.
Informasi yang dihimpun, saat itu Muksin tengah berjaga di Pantai Karanghawu II dan melihat ada wisatawan yang terseret arus laut hingga ke tengah. Pemuda yang mengabdikan dirinya ini untuk menyelamatkan korban tenggelam langsung memberikan bantuan.
Namun, karena lokasi tenggelamnya wisatawan berada di daerah berkarang dan berarus bawah laut yang cukup deras, relawan Balawista ini terjebak di bebatuan karang. Bahkan, untuk membantu Muksin relawan Balawista lainnya mengalami kesulitan dan pemuda berusia 20 tahun ini pun terjebak karang dan tubuhnya terombang-ambing ganasnya ombak laut selatan Sukabumi ini.
Akibat kejadian itu, Muksin sempat pingsan dan beruntung rekan-rekannya berhasil mengevakuasi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Cisolok untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara untuk wisatawan yang mengalami tenggelam, juga berhasil diselamatkan.
"Saat ini Muksin masih menjalani perawatan di puskesmas karena kondisi lemah dan terdapat beberapa luka di tubuh tetapi tidak parah akibat terbentur karang," tambahnya.
Asep mengatakan pihaknya sudah berulang kali mengimbau bahkan melarang wisatawan agar tidak berenang di area berkarang karena rawan terjadi kecelakaan dan dalam melakukan evakuasi pun petugas kesulitan. Apalagi di sekitar karang tersebut arus bawah lautnya cukup kencang.
Tapi, ia mengapresiasi seluruh anggotanya yang berani mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan wisatawan baik yang tenggelam maupun terseret arus laut. Walaupun relawannya itu tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi profesionalisme untuk menjaga keamanan pengunjung dijunjung tinggi.
"Kami tidak pernah mengeluh dengan keterbatasan, tapi seluruh anggota Balawista Kabupaten Sukabumi mempunyai tekad yang kuat dan terbukti hingga saat ini tidak wisatawan yang tewas akibat tenggelam di laut dan seluruhnya berhasil diselamatkan," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019