Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mengimbau warga untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam membangun daerah serta memperbanyak kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan seperti memperingati Nuzulul Quran, bukan terlibat aksi unjuk rasa ke Jakarta.

Melalui aparat di tingkat kecamatan berkordinasi dengan ulama setempat, warga diminta tidak terlibat atau terpancing dengan aksi besar yang saat ini digelar di sejumlah titik di Jakarta terkait hasil pemilu 2019, ungkap Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman pada wartawan Rabu.

"Warga Cianjur merupakan penduduk yang tingkat persatuannya tinggi, sehingga segala bentuk hal yang memicu terjadinya konflik selalu dihindari dan perlu untuk dijauhi," katanya.

Saat ini, ungkap dia, yang terpenting bagi warga Cianjur adalah bagaimana membangun daerah sesuai dengan visi dan misi menjadikan Cianjur lebih maju dan agamis.

"Lebih baik warga Cianjur tetap bersatu dan memikirkan untuk mewujudkan visi dan misi Cianjur kedepan. Tidak terlibat atau ikut ikutan dalam aksi di Jakarta karena hal tersebut seharusnya melalui konstitusi terkait," katanya.

Menurut dia, pada hari yang sama tanggal 22 Mei, diperingati Nuzulul Quran atau turunnya Al-Quran, sehingga pihaknya berharap, warga Cianjur untuk lebih memilih menggelar kegiatan tersebut dari pada melakukan aksi.

Pihaknya telah menginstruksikan pada pemerintah di tingkat kecamatan untuk berkoordiansi dengan alim ulama agar menggelar kegiatan yang memang positif di bulan suci Ramadhan.

"Lakukan kegiatan yang memang positif, terutama memperingati diturunkannya Al-Quran. Kalau berkaitan dengan pengumuman hasil pemilu yang juga jatuh dihari ini, lebih baik serahkan pada keputusan yang ada dan biarkan diproses secara konstitusional," katanya.

Dia menambahkan, diperingatinya Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei, juga harus menjadi dasar agar warga Cianjur ataupun secara luas dalam menjaga kesatuan dan persatuan demi kebangkitan bangsa.

Baca juga: Prabowo minta pendukungnya akhiri aksi massa

Baca juga: Cendekiawan Muslim: Aksi 22 Mei ekspresi hawa nafsu, bukan jihad

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019