Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Cianjur, Jawa Barat, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan selama bulan Ramadhan 1440 Hijriah mengalami penurunan drastis.
"Hal tersebut akan berdampak pada pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata untuk bulan ini," ungkap Sekretaris Disparpora Cianjur, Munazat di Cianjur Kamis.
Ia menjelaskan saat memasuki bulan puasa, tingkat kunjungan dipastikan turun drastis dibandingkan hari biasa karena hanya sedikit wisatawan yang datang untuk berwisata ke destinasi yang ada.
"Untuk wisatawan luar sudah pasti menurun tajam, paling hanya wisatawan lokal dengan tujuan ngabuburit ke sejumlah wisata bernuansa alam atau taman alun-alun," katanya.
Penurunan angka kunjungan tersebut dikhawatirkan berdampak pada realisasi PAD yang tidak mencapai target seperti tahun 2018, sehingga pihaknya tengah menyiapkan upaya agar target tetap tercapai, dengan mencari momentum lain yang bisa meningkatkan jumlah wisatawan.
"Pekan pertama usai Ramadhan tingkat kunjungan wisata berpotensi naik sampai dua kali lipat dibandingkan hari biasa karena menjadi momentum keluarga untuk berlibur bersama," katanya.
Terlebih setelah Ramadhan libur panjang, menjadi salah satu momentum menarik wisawatan untuk berkunjung dan berlama lama di Cianjur.
Penambahan destinasi wisata, seperti hutan kota Cianjur dan Cagar Budaya Nasional Gunung Padang akan menjadi cara untuk mengejar target PAD Cianjur di sektor wisata.
"Kami optimistis target bisa tercapai meskipun selama puasa tingkat wisatawan kurang karena ada penambahan destinasi wisata baru yang bisa meningkatkan angka kunjungan dan menambah PAD," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ke depan, Disparpora akan membuat pusat informasi wisata di kawasan alun-alun Cianjur. Pasalnya saat ini alun-alun menjadi daya tarik untuk wisatawan datang ke Cianjur.
"Jadi bagaimana caranya nanti mereka yang datang ke alun-alun juga berwisatwa ke destinasi wisata lainnya. SEmua wisata nantinya terintegrasi, menjadi satu paket wisata bagi turis, baik luar kota ataupun mancanegara," kata dia.
Sementara hal tersebut dibenarkan staf Humas Kebun Raya Cibodas, Tatang mengungkapkan selama bulan puasa angka kunjungan menurun tajam dan akan terjadi selama satu bulan penuh. Angka kunjungan kembali memningkat pada hari H lebaran yang sebagian besar warga lokal menggelar kumpul keluarga.
"Kesempatan ini digunakan untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan tanaman, bahkan tahun lalu, pihak manajemen melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas penunjang untuk pengunjung. Kalau untuk Cibodas biasanya sudah ramai kembali pada hari pertama hari Raya Idul Fitri," katanya.
Baca juga: Warga Cianjur berharap program sertifikat PTSL terus berjalan
Baca juga: Jelang puasa, angka kunjungan wisatawan meningkat 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Hal tersebut akan berdampak pada pencapaian pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata untuk bulan ini," ungkap Sekretaris Disparpora Cianjur, Munazat di Cianjur Kamis.
Ia menjelaskan saat memasuki bulan puasa, tingkat kunjungan dipastikan turun drastis dibandingkan hari biasa karena hanya sedikit wisatawan yang datang untuk berwisata ke destinasi yang ada.
"Untuk wisatawan luar sudah pasti menurun tajam, paling hanya wisatawan lokal dengan tujuan ngabuburit ke sejumlah wisata bernuansa alam atau taman alun-alun," katanya.
Penurunan angka kunjungan tersebut dikhawatirkan berdampak pada realisasi PAD yang tidak mencapai target seperti tahun 2018, sehingga pihaknya tengah menyiapkan upaya agar target tetap tercapai, dengan mencari momentum lain yang bisa meningkatkan jumlah wisatawan.
"Pekan pertama usai Ramadhan tingkat kunjungan wisata berpotensi naik sampai dua kali lipat dibandingkan hari biasa karena menjadi momentum keluarga untuk berlibur bersama," katanya.
Terlebih setelah Ramadhan libur panjang, menjadi salah satu momentum menarik wisawatan untuk berkunjung dan berlama lama di Cianjur.
Penambahan destinasi wisata, seperti hutan kota Cianjur dan Cagar Budaya Nasional Gunung Padang akan menjadi cara untuk mengejar target PAD Cianjur di sektor wisata.
"Kami optimistis target bisa tercapai meskipun selama puasa tingkat wisatawan kurang karena ada penambahan destinasi wisata baru yang bisa meningkatkan angka kunjungan dan menambah PAD," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ke depan, Disparpora akan membuat pusat informasi wisata di kawasan alun-alun Cianjur. Pasalnya saat ini alun-alun menjadi daya tarik untuk wisatawan datang ke Cianjur.
"Jadi bagaimana caranya nanti mereka yang datang ke alun-alun juga berwisatwa ke destinasi wisata lainnya. SEmua wisata nantinya terintegrasi, menjadi satu paket wisata bagi turis, baik luar kota ataupun mancanegara," kata dia.
Sementara hal tersebut dibenarkan staf Humas Kebun Raya Cibodas, Tatang mengungkapkan selama bulan puasa angka kunjungan menurun tajam dan akan terjadi selama satu bulan penuh. Angka kunjungan kembali memningkat pada hari H lebaran yang sebagian besar warga lokal menggelar kumpul keluarga.
"Kesempatan ini digunakan untuk melakukan perbaikan dan pemeliharaan tanaman, bahkan tahun lalu, pihak manajemen melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas penunjang untuk pengunjung. Kalau untuk Cibodas biasanya sudah ramai kembali pada hari pertama hari Raya Idul Fitri," katanya.
Baca juga: Warga Cianjur berharap program sertifikat PTSL terus berjalan
Baca juga: Jelang puasa, angka kunjungan wisatawan meningkat 100 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019