Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, akan memeriksa kesehatan para sopir dan kondektur bus angkutan mudik tujuh hari sebelum Lebaran dalam upaya menjaga keselamatan penumpang.
Dinas Perhubungan Kota Depok berencana melaksanakan pemeriksaan kesehatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Narkotika Nasional.
"Pemeriksaan kesehatan tersebut, termasuk pemeriksaan kandungan narkoba dengan tes urine," kata Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana di Depok, Selasa.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan para pengemudi angkutan umum sebenarnya sudah rutin dilakukan. Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) selaku pengelola Terminal Jatijajar setiap hari memeriksa kesehatan, termasuk mengecek tekanan darah, para sopir angkutan umum.
"Dengan momen lebaran, tentunya membuat pemerintah semakin konsen lagi memastikan semua siap. Baik armada, sopir dan kondekturnya," ujarnya.
Dadang menambahkan kalau ada sopir atau kondektur yang mengalami gangguan kesehatan serius maka petugas akan merujuk mereka ke rumah sakit dan meminta mereka sementara tidak bekerja.
"Kalau ada yang positif terkena gangguan kesehatan segera kami tindak lanjuti dan tidak diperbolehkan mengendarai bus," katanya.
Baca juga: Hari pertama Ramadhan, Pemprov Jabar rancang program mudik Lebaran
Baca juga: Kemenhub siapkan konsep ganjil-genap di tol saat mudik Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Dinas Perhubungan Kota Depok berencana melaksanakan pemeriksaan kesehatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Depok dan Badan Narkotika Nasional.
"Pemeriksaan kesehatan tersebut, termasuk pemeriksaan kandungan narkoba dengan tes urine," kata Kepala Dinas Perhubungan Depok Dadang Wihana di Depok, Selasa.
Ia mengatakan pemeriksaan kesehatan para pengemudi angkutan umum sebenarnya sudah rutin dilakukan. Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) selaku pengelola Terminal Jatijajar setiap hari memeriksa kesehatan, termasuk mengecek tekanan darah, para sopir angkutan umum.
"Dengan momen lebaran, tentunya membuat pemerintah semakin konsen lagi memastikan semua siap. Baik armada, sopir dan kondekturnya," ujarnya.
Dadang menambahkan kalau ada sopir atau kondektur yang mengalami gangguan kesehatan serius maka petugas akan merujuk mereka ke rumah sakit dan meminta mereka sementara tidak bekerja.
"Kalau ada yang positif terkena gangguan kesehatan segera kami tindak lanjuti dan tidak diperbolehkan mengendarai bus," katanya.
Baca juga: Hari pertama Ramadhan, Pemprov Jabar rancang program mudik Lebaran
Baca juga: Kemenhub siapkan konsep ganjil-genap di tol saat mudik Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019