Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah rambu-rambu bahaya di perlintasan kereta api, guna menjaga keselamatan masyarakat terutama di perlintasan tanpa palang pintu seperti di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Jabar, Kemenhub, Achyar Pasaribu mengatakan, pemasangan rambu-rambu lalu lintas itu diprioritaskan di kawasan perlintasan kereta api, termasuk yang belum dipasang palang pintu otomatis.

"Ini tujuannya untuk meningkatkan keselamatan masyarakat," kata Achyar.

Ia menuturkan, tambahan rambu-rambu itu untuk menjaga keselamatan masyarakat, khususnya pengendara saat melintasi rel kereta api melewati dengan aman dan nyaman.

Salah satu perlintasan yang dipasang rambu, kata dia, di Jalan Rancasalak, Desa Karangnmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, atau kawasan yang menjadi jalur alternatif saat Lebaran.

"Ada 10 hal yang sudah kami lakukan, di antaranya adalah melengkapi perlintasan (KA) dengan fasilitas keselamatan," katanya.

Pemasangan rambu-rambu itu dihadiri perwakilan PT Kereta Api Indonesia dan sejumlah pejabat dari Pemerintah Kabupaten Garut serta masyarakat setempat.

Achyar mengungkapkan, rambu-rambu yang dipasang itu bagian dari program Gerakan Nasional Selamat di Perlintasan Kereta Api yang digelar di seluruh Indonesia menjelang musim arus mudik Hari Raya Lebaran.

Ia menambahkan, selain memasang rambu-rambu, ada kegiatan sosialisasi untuk mengedukasi tentang keselamatan berkendara dan saat melintasi rel kereta api kepada masyarakat.

"Kami juga melakukan edukasi dan sosialisasi disiplin mengemudi di perlintasan kereta api," katanya.

Ia berharap, penambahan rambu lalu lintas juga dapat dilakukan oleh pemerintah daerah untuk bersama-sama mencegah terjadinya kecelakaan di kawasan perlintasan kereta api.

Ia menyebutkan, selama 2018 ada 395 kejadian atau insiden kendaraan yang terlibat tabrakan dengan kereta api.

"Kereta api yang tertempel kendaraan bermotor di perlintasan sebanyak 395 kejadian dengan jumlah korban kecelakaan meninggal sebanyak 59 jiwa," katanya.

Baca juga: Pembongkaran bangunan terdampak reaktivasi rel di Garut ditunda

Baca juga: Warga Garut terdampak reaktivasi kereta api kecewa, kenapa?

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019