Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Cirebon, Jawa Barat, bisa mengembangkan usaha ternak ayamnya untuk pondasi jelang masa pensiun berkat Kredit Guna Bakti (KGB) dari PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten (BJB).
"Kini saya memiliki dua lokasi untuk peternakan ayam potong, satu di Klayan dan satunya lagi di Beber," kata seorang debitur yang aktif dalam program KGB BJB Maman Romadi di Cirebon, Minggu.
Maman yang merupakan ASN Dinas Perhubungan Jabar itu mengaku sangat terbantu dengan program KGB dari BJB, selain karena syaratnya mudah, tenor pengembaliannya pun juga bisa lama.
Dia mengaku sudah selama 20 tahun menjadi debitur kredit dari BJB dan sangat banyak manfaat yang dirasakan olehnya, termasuk program KGB.
Maman menambahkan bisnis peternakan ayam potongnya itu dalam rangka mempersiapkan hari tuanya.
"Ini semua dipersiapkan jauh-jauh hari. Jadi ketika nanti pensiun sudah tinggal meneruskan usaha saja," ujarnya.
Dia mengaku mengambil plafon kredit hingga Rp500 juta yang diajukan ke bank BJB Cabang Cirebon. Uang tersebut dijadikan modal usaha di luar pekerjaan utama yang sudah berjalan selama dua tahun lebih.
Sementara Senior Vice President Divisi Corporate Secretary BJB M. As’adi Budiman mengatakan secara umum KGB diberikan khusus untuk debitur berpenghasilan tetap seperti ASN, pegawai BUMD dan pegawai swasta berpenghasilan tetap yang gajinya telah atau belum disalurkan melalui BJB.
"Di mana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur yang digunakan untuk keperluan multiguna," katanya.
Menurutnya BJB sebagai salah satu produk agen perubahan nasional, mendorong program KGB sebagai pembiayaan pengembangan usaha, pendirian usaha, kebutuhan dana pendidikan dan termasuk kebutuhan konsumtif.
"Hanya saja, banyak debitur yang memanfaatkan KGB menjadi kegiatan produktif," ujarnya.
Sedangkan lanjut Budiman untuk teknis kredit program KGB ini, angsuran kredit akan dipotong otomatis dari gaji yang diterima pegawai setiap bulan.
Besaran angsuran dapat disesuaikan dengan nilai penghasilan debitur yang mengacu pada tenor pengembalian.
"Untuk plafon pinjaman, dimulai dari nominal Rp10 juta hingga Rp500 juta. Adapun untuk tenor pengembalian dapat dimulai dari jangka waktu 12 bulan hingga 15 tahun," tuturnya.
Sementara persyaratan yang dilampirkan debitur antara lain, salinan Kartu Tanda Pen-du-duk (KTP) pemohon dan pasangan, kartu keluarga (KK) atau akta nikah, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Selain itu juga kartu pegawai, surat keputusan pegawai, surat pengangkatan kepangkatan terakhir, slip gaji, kartu Taspen serta pas foto berukuran 3x4 satu buah.
Dia menambahkan KGB memiliki fitur penyisihan dana sebesar satu kali angsuran dari hasil pencairan kredit di rekening tabungan debitur.
"Karena itu saldo dapat digunakan sewaktu-waktu bila ada hal yang tidak terduga di kemudian hari. Fitur penyisihan tersebut dapat memacu budaya menabung dengan menambah saldo Tabungan Masa Datang. Sebab, saldo tersebut tetap memperoleh jasa bunga tabungan," katanya.
Baca juga: Bank BJB luncurkan Program Tabungan Barjangka Umrah
Baca juga: Kemkominfo latih UMKM Cirebon jualan daring
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kini saya memiliki dua lokasi untuk peternakan ayam potong, satu di Klayan dan satunya lagi di Beber," kata seorang debitur yang aktif dalam program KGB BJB Maman Romadi di Cirebon, Minggu.
Maman yang merupakan ASN Dinas Perhubungan Jabar itu mengaku sangat terbantu dengan program KGB dari BJB, selain karena syaratnya mudah, tenor pengembaliannya pun juga bisa lama.
Dia mengaku sudah selama 20 tahun menjadi debitur kredit dari BJB dan sangat banyak manfaat yang dirasakan olehnya, termasuk program KGB.
Maman menambahkan bisnis peternakan ayam potongnya itu dalam rangka mempersiapkan hari tuanya.
"Ini semua dipersiapkan jauh-jauh hari. Jadi ketika nanti pensiun sudah tinggal meneruskan usaha saja," ujarnya.
Dia mengaku mengambil plafon kredit hingga Rp500 juta yang diajukan ke bank BJB Cabang Cirebon. Uang tersebut dijadikan modal usaha di luar pekerjaan utama yang sudah berjalan selama dua tahun lebih.
Sementara Senior Vice President Divisi Corporate Secretary BJB M. As’adi Budiman mengatakan secara umum KGB diberikan khusus untuk debitur berpenghasilan tetap seperti ASN, pegawai BUMD dan pegawai swasta berpenghasilan tetap yang gajinya telah atau belum disalurkan melalui BJB.
"Di mana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur yang digunakan untuk keperluan multiguna," katanya.
Menurutnya BJB sebagai salah satu produk agen perubahan nasional, mendorong program KGB sebagai pembiayaan pengembangan usaha, pendirian usaha, kebutuhan dana pendidikan dan termasuk kebutuhan konsumtif.
"Hanya saja, banyak debitur yang memanfaatkan KGB menjadi kegiatan produktif," ujarnya.
Sedangkan lanjut Budiman untuk teknis kredit program KGB ini, angsuran kredit akan dipotong otomatis dari gaji yang diterima pegawai setiap bulan.
Besaran angsuran dapat disesuaikan dengan nilai penghasilan debitur yang mengacu pada tenor pengembalian.
"Untuk plafon pinjaman, dimulai dari nominal Rp10 juta hingga Rp500 juta. Adapun untuk tenor pengembalian dapat dimulai dari jangka waktu 12 bulan hingga 15 tahun," tuturnya.
Sementara persyaratan yang dilampirkan debitur antara lain, salinan Kartu Tanda Pen-du-duk (KTP) pemohon dan pasangan, kartu keluarga (KK) atau akta nikah, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Selain itu juga kartu pegawai, surat keputusan pegawai, surat pengangkatan kepangkatan terakhir, slip gaji, kartu Taspen serta pas foto berukuran 3x4 satu buah.
Dia menambahkan KGB memiliki fitur penyisihan dana sebesar satu kali angsuran dari hasil pencairan kredit di rekening tabungan debitur.
"Karena itu saldo dapat digunakan sewaktu-waktu bila ada hal yang tidak terduga di kemudian hari. Fitur penyisihan tersebut dapat memacu budaya menabung dengan menambah saldo Tabungan Masa Datang. Sebab, saldo tersebut tetap memperoleh jasa bunga tabungan," katanya.
Baca juga: Bank BJB luncurkan Program Tabungan Barjangka Umrah
Baca juga: Kemkominfo latih UMKM Cirebon jualan daring
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019