Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi bersedia menanggung biaya pendidikan anak-anak petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia di Kabupaten Purwakarta.

Dedi Mulyadi pada Rabu ini telah mengunjungi dua keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia di Purwakarta, yakni keluarga Deden Damanhuri dan Carman.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini mengaku siap menanggung semua biaya hidup dan pendidikan anak-anak dua petugas KPPS tersebut.

"Mulai sekarang mereka bertiga (anak Deden Damanhuri) menjadi anak asuh saya, karena saya tidak tega mereka menjadi janda dan yatim," katanya.

Dengan diangkatnya tiga anak itu menjadi anak asuh, kata dia, maka untuk biaya hidup dan biaya pendidikan sampai dengan lulus akan ditanggung dirinya, bila perlu sampai dengan lulus perguruan tinggi.

Menurut Dedi, kunjungannya ke keluarga petugas KPPS di Purwakarta itu adalah bagian dari bentuk tanggung jawab dari partai politik peserta Pemilu serentak terhadap para petugas yang telah gugur saat menjalankan tugas.

"Mudah-mudahan kedatangan kami bisa membantu meringankan beban yang dialami keluarga almarhum," kata dia.

Selain itu, Dedi mengatakan. Pihaknya juga akan memberikan perhatian khusus pada para petugas KPPS yang meninggal dunia saat mengawal Pemilu serentak di seluruh wilayah Jawa Barat.

"Seperti di Tasik, Cianjur, Cirebon, Subang dan lainnya itu merupakan prioritas kami, terutama kita akan bantu menanggung biaya pendidikan anak-anak almarhum," kata dia.

Untuk menghindari jatuhnya korban, Dedi meminta sebelum pelaksanaan Pemilu, petugas KPPS harus diperiksa kesehatannya bila perlu harus diasuransikan. 

Baca juga: Petugas KPPS di Karawang meninggal dunia bertambah jadi 3 orang

Baca juga: KPU Karawang tidak tahu honor KPPS jadi Rp400-450 Ribu
 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019